Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Terbaik untuk Resign Kerja agar Tidak Ciptakan Kesan Buruk

Kompas.com - 30/09/2023, 18:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Sering kali resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan bukan merupakan proses yang mulus. Resign kerja bisa bersifat emosional, dan Anda mungkin ingin menjaga hubungan profesional tetap utuh.

Anthony Klotz, psikolog organisasi dan profesor di Texas A&M mengatakan bahwa mengundurkan diri dari pekerjaan tidak jauh berbeda dengan putus dengan pasangan.

“Terlepas dari cara Anda melakukan percakapan tersebut, ini adalah interaksi antarpribadi terkait dengan keputusan besar yang akan memengaruhi sejumlah orang,” kata Klotz, dikutip dari CNBC, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: Catat, 6 Kesalahan yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Resign Kerja

Ilustrasi resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan. SHUTTERSTOCK/PROSTOCK-STUDIO Ilustrasi resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan.

“Sebagai seorang supervisor, meminta seorang karyawan untuk berhenti dari pekerjaan dapat menimbulkan banyak emosi negatif, seperti seseorang yang memutuskan hubungan dengan Anda," imbuh dia.

Berikut beberapa cara resign kerja yang disarankan Klotz dan pakar lainnya agar tidak menciptakan kesan buruk.

1. Jangan kagetkan atasan

Langkah pertama yang harus Anda ambil setelah memutuskan untuk resign kerja adalah menjadwalkan pertemuan tatap muka, melalui telepon, atau video dengan atasan untuk memberi tahu mereka tentang rencana Anda.

"Lebih cepat lebih baik,” ungkap pakar karier LinkedIn Andrew McCaskill.

Baca juga: Apa Saja yang Harus Ditulis di Surat Resign Kerja?

“Tidak ada atasan yang ingin terkejut. Kirimkan e-mail kepada mereka dan katakan bahwa Anda ingin meluangkan waktu di kalender mereka untuk melakukan percakapan penting," imbuh dia.

McCaskill merekomendasikan untuk memberikan pemberitahuan setidaknya sebulan hingga dua minggu sebelum pengunduran diri Anda.

Ilustrasi resign, mengundurkan diri dari pekerjaan. SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi resign, mengundurkan diri dari pekerjaan.

"Ini tidak hanya membantu perusahaan saat ini membuat rencana untuk mengisi peran tersebut, namun juga memberi Anda dan tim Anda landasan untuk benar-benar melakukan transisi dan melepaskan pekerjaan Anda,” jelasnya.

Dalam percakapan awal dengan atasan, McCaskill menyarankan agar niat Anda jelas, namun tetap membuat pengumuman singkat.

Baca juga: Cara Resign Kerja Tanpa Drama dan Tetap Profesional

Jika Anda merasa tidak nyaman memberi tahu atasan di mana Anda akan bekerja, ada beberapa penjelasan berbeda yang menurut McCaskill dapat Anda tunda.

“Anda bisa berkata, 'Semua detailnya belum terselesaikan, tapi begitu saya sudah siap, saya akan dengan senang hati membicarakan posisi baru saya dan bahkan mendapatkan perspektif Anda tentang cara saya bisa berkembang di masa depan,” jelasnya.

2. Tunjukkan sikap bersyukur

Penting untuk memulai percakapan tentang resign kerja dengan ungkapan terima kasih, saran pelatih karier Letisha Bereola.

"Anda perlu tampil anggun. Memberi tahu atasan betapa bersyukurnya Anda atas peluang yang Anda peroleh selama menjabat akan membuat perasaan pahit saat mengundurkan diri menjadi sedikit lebih manis," tutur dia.

Baca juga: Cara Mengajukan Resign Kerja karena Alasan Pribadi

Jika Anda bergumul dengan emosi negatif terhadap atasan dan rasa syukur terasa di luar jangkauan, Bereola merekomendasikan untuk mencoba latihan pemikiran sebelum pertemuan terkait resign atau e-mail.

“Pikirkan kembali saat Anda pertama kali diwawancarai untuk pekerjaan ini, dan betapa Anda sangat ingin mereka mempekerjakan Anda,” katanya.

"Renungkan orang-orang yang Anda temui, hubungan yang Anda bangun, dan beberapa pencapaian terbesar Anda untuk mendapatkan sikap bersyukur," sebut dia.

Ilustrasi resign, mengundurkan diri dari pekerjaan. SHUTTERSTOCK/SHISU_KA Ilustrasi resign, mengundurkan diri dari pekerjaan.

Atasan cenderung merespons pengunduran diri secara lebih positif ketika karyawan mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam wawancara resign atau surat resign, kata Klotz.

Baca juga: Mau Resign? Begini Cara Memberitahukannya ke Atasan

3. Buat rencana transisi

Bulan terakhir Anda bekerja adalah kesempatan terakhir Anda untuk meninggalkan kesan positif dan kesan mendalam pada rekan kerja. Mungkin Anda tergoda untuk mengurangi beban kerja dan mulai memikirkan pekerjaan Anda berikutnya.

Namun, Klotz menyarankan agar Anda memikirkan bagaimana Anda dapat meminimalkan dampak resign Anda terhadap perusahaan saat ini.

Anda juga dapat memberikan saran konkret dalam e-mail resign untuk membantu transisi, kata Klotz. Hal ini mungkin termasuk mengatakan bahwa Anda terbuka untuk periode pemberitahuan yang fleksibel atau melatih penggantinya.

“Tawaran seperti itu akan langsung menenangkan pikiran atasan. Ini adalah cara paling positif untuk resign dan orang merespons kebaikan dengan baik," tutur Klotz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com