JAKARTA, KOMPAS.com - Mengundurkan diri dari pekerjaan atau resign adalah hal yang wajar dalam kehidupan karier. Penyebab resign beragam, mulai dari tidak menyukai pekerjaan, budaya kerja yang toxic, kurangnya peluang untuk naik jabatan, rekan kerja menyebalkan, dan sebagainya.
Namun, sebelum memutuskan untuk resign kerja, pikirkan dengan matang. Jangan sampai cara resign yang Anda lakukan justru menghambat karier Anda di mass mendatang.
Dikutip dari Good Housekeeping UK, Jumat (22/9/2023), menurut Amelia Ransom, direktur senior keterlibatan dan keberagaman di perusahaan perangkat lunak Avalara, Anda hanya boleh meninggalkan pekerjaan ini satu kali, jadi persiapkan diri Anda untuk resign dengan baik.
Baca juga: Cara Mengajukan Resign Kerja karena Alasan Pribadi
Berikut beberapa cara resign kerja tanpa menimbulkan drama dan hambatan karier di kemudian hari.
Berikan rasa hormat kepada atasan langsung dengan menjadwalkan obrolan empat mata untuk membicarakan niat Anda untuk resign.
“Anda tidak boleh meninggalkan suatu posisi sampai Anda berbicara dengan manajer dan mungkin manajer dari manajer Anda tentang alasan Anda berpikir untuk resign,” kata Andrew Gold, VP, Talent Management dan HR Technology di Pitney Bowes.
Entah Anda berpikir untuk resign karena kurangnya pengembangan karier, peluang untuk naik gaji, peran yang lebih tinggi, atau kebutuhan akan lebih banyak fleksibilitas, Gold menemukan bahwa orang-orang sering kali terkejut dengan beberapa hasil yang dihasilkan dari percakapan semacam ini.
Baca juga: Mau Resign? Begini Cara Memberitahukannya ke Atasan
Sampai Anda masuk kerja untuk terakhir kalinya, Anda masih menjadi karyawan di perusahaan saat ini. Jika Anda mulai datang terlambat, melewatkan rapat, atau menjelek-jelekkan atasan, reputasi Anda sebagai karyawan yang dapat diandalkan mungkin akan menurun.
Ditambah lagi, jangan sampai ketika Anda resign, rekan kerjan harus berjuang untuk mengerjakan pekerjaan tambahan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.