Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Rambah Bisnis Paylater, Tebar Promo Bunga 0 Persen

Kompas.com - 04/10/2023, 09:51 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain bisnis paylater boleh jadi ketar-ketir untuk saat ini. Pasalnya, pelaku industri perbankan secara nyata telah mencoba peruntungan di bisnis sektor tersebut.

Terbaru, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah resmi meluncurkan fitur paylater. Di mana, fitur tersebut merupakan fasilitas kredit yang dapat digunakan sebagai alternatif pembayaran melalui scan QRIS di aplikasi myBCA.

Dalam penjelasan di laman resminya, fitur ini memungkinkan nasabah melakukan pembayaran kembalinya dengan cara dicicil berdasarkan pilihan jangka waktu tertentu, Mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan.

Baca juga: Simak 2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA

“Suku bunga sampai dengan 2 persen flat per bulannya,” tulis perusahaan dalam pengumuman tersebut.

Dalam rangka peluncuran fitur baru ini, BCA pun menebar promo khusus bunga 0 persen hingga 31 Januari 2024 untuk pengajuan cicilan 1 dan 3 bulan. Sementara, ada promo bunga 1,25 persen hingga 31 Maret 2024 untuk cicilan 6 dan 12 bulan.

Lebih lanjut, pengajuan fasilitas tersebut bisa dilakukan melalui aplikasi myBCA. Sementara, transaksi dilakukan melalui merchant QRIS dengan menggunakan aplikasi myBCA.

“Pembayaran tagihan mandatory melalui autodebet rekening BCA,” tulis pengumuman tersebut. (Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari)

Baca juga: Cara Transaksi dengan Paylater BCA

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BCA Resmi Jajal Bisnis Paylater, Tebar Promo Bunga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com