Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Sri Mulyani Minta Lulusan STAN Paham Politik

Kompas.com - 05/10/2023, 15:55 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta kepada seluruh lulusan Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi (PKN STAN) untuk memahami aspek berkaitan dengan politik. Hal ini diperlukan agar nantinya lulusan yang masuk Kementerian Keuangan dapat merumuskan kebijakan keuangan negara yang tepat.

Sri Mulyani mengatakan, dinamika global bergerak dengan sangat cepat. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir saja, dunia sudah menghadapi berbagai fenomena besar, mulai dari pandemi Covid-19, percepatan adopsi teknologi digital, konflik geopolitik, hingga perubahan iklim yang menimbulkan El Nino.

"Dunia tidak dalam situasi yang baik-baik saja, climate change, pandemic, digital technologies, geopilitk semua berubah," kata dia dalam Wisuda PKN STAN, Kamis (5/10/2023).

Baca juga: Sri Mulyani Beri Rp 1,88 Triliun ke Pemda Berprestasi

Oleh karenanya, bendahara negara meminta kepada seluruh lulusan STAN untuk memahami aspek politik. Dengan demikian, lulusan STAN yang masuk ke Kementerian Keuangan dapat membantu merumuskan kebijakan yang cocok untuk merespons dinamika global.

Menurutnya, keuangan negara menjadi bagian dari instrumen politik. Seluruh kebijakan terkait keuangan negara akan memiliki dampak terhadap masyarakat luas.

"Jangan punya ilusi keuangan negara pure masalah akuntansi, membuat neraca dan ini masalah teknokrasi, itu betul, tapi tidak sepenuhnya benar," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Dapat Restu DPR untuk Suntik Hutama Karya, Airnav, hingga Wika

"Karena keuangan negara instrumen negara, maka dia adalah menjadi obyek politik," sambungnya.

Dengan berbagai dampak yang akan dirasakan masyarakat, Sri Mulyani menyadari, tugas lulusan STAN ke depannya tidak akan mudah. Mereka akan dihadapkan pada banyak kritik dari masyarakat, sebab keuangan negara memang erat kaitannya dengan isu sensitif.

Meskipun dihadapi oleh banyak kritik dari masyarakat, Sri Mulyani menekankan, perumusan kebijakan keuangan negara menjadi sangat vital keberadaanya. Menurutnya, arah kebijakan keuangan negara menentukan arah perkembangan negara tersebut.

Baca juga: Aturan Sri Mulyani Dinilai Gerus Industri Tekstil

Ia pun meminta kepada para lulusan PKN STAN untuk serius mengelola keuangan negara ke depannya. Pengelolaan keuangan negara disebut membuthkan komitmen besar dari seluruh insan terkait.

"Sering kita bekerja dalam sunyi, karena kalau Indonesia baik-baik saja, itu pasti keuangan negaranya sangat baik-baik saja, dan itu orang lupa," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Aturan Sri Mulyani Dituding Jadi Penyebab Industri Tekstil Lesu, Staf Menkeu Buka Suara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com