JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan insentif fiskal daerah sebesar Rp 1,88 triliun kepada pemerintah daerah (pemda) berprestasi yang mampu mengakselerasi belanja daerah, meningkatkan produk dalam negeri, serta menjaga inflasi.
Secara lebih rinci, sebanyak Rp 750 miliar diberikan kepada 7 provinsi, 21 kota, dan 97 kabupaten yang berhasil mengakselerasi belanja daerah.
Kemudian, insentif sebesar Rp 750 miliar diberikan kepada 7 provinsi, 21 kota, dan 97 kabupaten yg berhasil meningkatkan penggunaan produk dalam negeri
Sisanya, yakni sebesar Rp 330 miliar diberikan kepada 24 kabupaten, 6 kota, dan 3 provinsi yang sukses mengendalikan inflasi periode ke-II.
Baca juga: Beri Penghargaan ke Pemda Berprestasi, Sri Mulyani Doakan Bisa Jadi seperti Jokowi
"Kami berharap bagi daerah-daerah yang terus memunculkan prestasi bisa menjadi inspirasi,” kata Sri Mulyani, dalam sambutan pemberian penghargaan kepada daerah penerima alokasi insentif fiskal tahun berjalan, di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Sebagai informasi, pemda yang menerima penghargaan dinilai berdasarkan sejumlah kategori, antara lain pelaksanaan upaya pengendalian inflasi, kepatuhan dalam penyampaian laporan secara harian, stabilitas harga pangan yang diukur melalui indeks pengendalian harga, dan percepatan realisasi belanja yang khusus mendukung kegiatan pengendalian inflasi di daerah.
Bendahara negara berharap, daerah penerima insentif fiskal bisa menggunakan dananya untuk pengendalian inflasi di masa selanjutnya.
Baca juga: Sri Mulyani Dapat Restu DPR untuk Suntik Hutama Karya, Airnav, hingga Wika
"Saya dapat informasi bahwa untuk daerah-daerah penerima itu beda-beda. Jadi hari ini dapat, 3 bulan lagi daerah lain yang dapat. Jadi kompetisinya cukup berjalan sangat baik," tuturnya.
Selain itu, insentif fiskal juga diharapkan bisa lebih memacu pemerintah daerah untuk konsisten mempercepat realisasi belanja dan menggenjot penggunaan PDN, dan pada akhirnya mengerek ekonomi daerah.
"Kami siap mendukung pemda untuk meningkatkan prestasi kinerja, kami juga siap mendukung capacity building, training, termasuk memperbaiki local taxing power, dan digitalisasi," ucap Sri Mulyani.
Baca juga: Aturan Sri Mulyani Dinilai Gerus Industri Tekstil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.