Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Melemah

Kompas.com - 09/10/2023, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (9/10/2023). Sementara itu, mata uang garuda melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.02 WIB, IHSG berada pada level 6.918,80 atau naik 0,44 persen (30,2 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.888,51.

Sebanyak 188 saham melaju di zona hijau dan 140 saham di zona merah. Sedangkan 221 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 364,3 miliar dengan volume 880,7 juta saham.

Baca juga: IHSG Sepekan Turun 0,74 Persen, Kapitalisasi Pasar Merosot jadi Rp 10.255 Triliun

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, awal pekan pergerakan IHSG masih diwarnai pasca rilis beberapa data perekonomian yang menunjukkan cukup stabilnya kondisi perekonomian Indonesia.

"IHSG masih memiliki peluang untuk mengalami kenaikan pasca berada dalam tekanan pada beberapa waktu sebelumnya, namun adanya sentimen negatif dari fluktuasi nilai tukar rupiah tetap perlu diwaspadai, hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas," ujar William dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori negatif. Strait Times melemah 0,3 persen (9,6 poin) pada level 3.165,12, dan Shanghai Komposit turun 0,97 persen (31,6 poin) pada level 3.078,32.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah berada pada level Rp 15.648 per dollar AS, atau turun 36 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.612 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls yang menunjukkan jumlah orang yang dipekerjakan di luar sektor pertanian dan pemerintahan untuk bulan September, naik jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan.

“Rupiah melemah terhadap dollar AS Hari ini. Hasil ini mengindikasikan bahwa kondisi ketenagakerjaan AS memang masih solid dan kondisi ini mendukung kebijakan suku bunga tinggi AS untuk mengendalikan atau menurunkan inflasi AS ke target 2 persen,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, penguatan dollar AS juga ditopang oleh sentimen hindar risiko karena konflik saling serang antara Hamas dan Israel yang menimbulkan ribuan korban jiwa. Pasar mungkin mengantisipasi kemungkinan konflik ini meluas.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp 15.650 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.580 per dollar AS.

Baca juga: Mau Jadi Full Time Trader? Simak Saran Lo Kheng Hong

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com