Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Mengenal Berbagai Macam Teknologi Smelter Nikel hingga Prosedur Keamanannya, Seperti Apa Cara Kerjanya?

Kompas.com - 16/10/2023, 14:17 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya. Sampai-sampai, Koes Plus menuliskan lagu “Kolam Susu” untuk menggambarkan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Tanah Air.

Lautan Indonesia kaya akan ikan. Tanahnya pun subur dan bisa ditumbuhi hampir sebagian besar tanaman. Mineral yang dikandung tanah Indonesia juga berlimpah, salah satunya nikel.

Berbicara soal nikel, Indonesia tengah menggenjot hilirisasi mineral bersimbol Ni itu untuk menambah nilai ekonomi. Pemerintah pun mendorong investor untuk membenamkan modal di sektor pengolahan bijih nikel.

Gayung bersambut. PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), perusahaan smelter nikel yang didirikan pada 2019 ini turut andil dalam program hilirisasi bijih nikel nasional. Smelter PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, diresmikan pada 2021 dengan mengedepankan prosedur keselamatan kerja.

Komitmen pemerintah untuk menggenjot hilirisasi nikel memang beralasan. Indonesia dikenal sebagai “raja nikel dunia”. Hal ini dikarenakan 23 persen dari total cadangan nikel dunia atau sebesar 21 juta ton ada di Tanah Air, sebagaimana data lansiran United States Geological Survey (USGS) pada 2022.

Bijih nikel dari Indonesia bisa diolah sebagai bahan baku stainless steel, baterai, paduan logam, lapisan antikorisi, katalis, serta magnet.

Ada dua metode pengolahan bijih nikel hingga menjadi bahan baku pembuatan produk tersebut, yakni rotary kiln electric furnace (RKEF) yang diterapkan PT Gunbuster dan high pressure acid leaching (HPAL). Keduanya punya perbedaan, mulai dari jenis bijih nikel mentah yang diolah hingga teknologi pengolahannya.

RKEF

Metode RKEF merupakan teknologi mutakhir yang mengolah bijih nikel hingga menjadi nickel pig iron (NPI). Pengolahannya melalui dua rangkaian proses utama, yakni reduksi dalam tungku putar (rotary kiln) dan peleburan dalam tungku listrik (electric furnace).

Bijih nikel yang telah dipisahkan kemudian dimasukkan ke dalam pengering putar atau drying kiln bersama-sama dengan bahan atau materi lainnya.

Campuran tersebut kemudian dikeringkan untuk menghilangkan kadar air atau calcination dengan rotary kiln. Selanjutnya, bijih nikel dipanggang pada rotary kiln dengan suhu antara 700-1.000 derajat Celcius.

Hasil pengeringan pada rotary kiln kemudian akan diproses melalui electric furnace dengan suhu mencapai 1400 derajat Celcius. Dari proses ini akan dihasilkan crude NPI yang selanjutnya akan melalui proses casting atau pencetakan untuk menjadi hasil akhir NPI padat.

Perlu diketahui, hasil dari pemurnian nikel RKEF cukup signifikan dalam menyumbang devisa Indonesia.

Pada 2022, dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Minggu (13/8/2023), ekspor feronikel Indonesia mencapai 13,6 miliar dollar AS. Angka ini meningkat 92 persen secara tahunan atau 7,8 miliar dollar AS.

Kemudian, ekspor stainless steel yang dibuat dari NPI mencapai 10,83 miliar dollar AS pada 2022, meningkat 4,9 persen secara tahunan. Ekspor nickel matte yang juga menjadi salah satu hasil dari smelter RKEF mencapai 3,82 miliar dollar AS, naik 300 persen dari 2021.

HPAL

Berbeda dengan RKEF, HPAL mengolah bijih nikel jenis limonit yang memiliki kandungan Ni 0,8 -1,5 persen. Pemurnian menggunakan HPAL menghasilkan produk berbasis nikel sulfida atau sebagai nikel hidroksida. Produk tersebut digunakan untuk bahan baku baterai pada kendaraan listrik.

Pada metode HPAL, pemurnian nikel menggunakan asam sulfat pada tekanan dan temperatur yang tinggi di dalam autoclave. Cara kerjanya sebagai berikut.

Limonit dilarutkan dalam wadah bertekanan dan suhu tinggi pada autoclave. Kemudian, dilakukan proses ekstraksi dari larutan konsentrat. Proses ini menghasilkan mineral murni berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat.

Adapun nikel sulfat digunakan untuk bahan baku prekusor katode baterai lithium pada kendaraan listrik. Sementara, kobalt sulfat sebagai bahan baku material katode baterai lithium.

Di Indonesia, pemurnian nikel metode HPAL baru berjalan. Pada tahun ini, target ekspor nikel sulfat dipatok 240.000 ton.

Prosedur keamanan kerja smelter nikel

Sekalipun RKEF dan HPAL memiliki perbedaan bahan bijih nikel, proses, serta hasil akhir, prosedur keamanan kerja di kedua jenis smelter itu sejatinya memiliki kesamaan. Kedua jenis smelter ini wajib memenuhi aturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlaku di Indonesia, khususnya pada industri tambang dan pemurnian mineral.

Untuk aturan umum, Undang-Undang (UU) No 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja perlu dipatuhi. Kemudian, khusus di industri tambang dan pemurnian mineral, perusahaan smelter nikel RKEF dan HPAL wajib menjalankan mandat pada Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Untuk industri pemurnian mineral, aturan K3 tertuang pada Pasal 16 ayat (1) sampai ayat (6) dan Pasal 17.

Pada Pasal 16 ayat (4), aspek keselamatan kerja pengolahan dan atau pemurnian meliputi manajemen risiko, program pencegahan kerja yang mencakup pencegahan kecelakaan, kebakaran, dan kejadian lain yang berbahaya.

Kemudian, pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja, administrasi keselamatan kerja, manajemen keadaan darurat, inspeksi keselamatan kerja, serta pencegahan dan penyelidikan kecelakaan.

Selanjutnya, aspek kesehatan kerja meliputi program kesehatan pekerja, higienis dan sanitasi, ergonomis, pengolahan makanan, minuman, dan gizi pekerja, dan atau diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja.

Petunjuk teknis Permen tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang baik serta Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Nomor 185 K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk Teknis Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Sebagai contoh, prosedur keselamatan kerja di PT GNI. Untuk meminimalisasi kecelakaan kerja, perusahaan secara rutin mengadakan agenda pelatihan terkait penyelamatan dan penanganan kecelakaan kerja dengan menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu.

Adapun dalam beberapa tahun terakhir, pelatihan yang rutin dijalankan PT GNI banyak menyangkut keamanan dan keselamatan kerja. Beberapa inisiatif yang dilakukan berupapendidikan dan pelatihan dasar (diklatsar) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, selama lima hari.

Kegiatan tersebut melibatkan sejumlah karyawan dari berbagai departemen, termasuk Departemen Health, Safety, and Environment (HSE).

Pelatihan yang dilakukan meliputi pemakaian alat pemadam api ringan (APAR), pelatihan vehicle accident rescue, lowering atau lifting evakuasi kebakaran, dan latihan water rescue.

Pelaksanaan Diklatsar bertujuan untuk memberikan pemahaman konsep tanggap darurat perusahaan serta penggunaan sarana dan prasarana tanggap darurat kepada seluruh karyawan.

PT GNI bersama Departemen HSE, lembaga pemerintah, dan pihak ketiga, juga menggelar pelatihan serta sertifikasi operator alat berat, dan pelatihan safety awareness.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan kemahiran dan kesadaran pekerja terhadap lingkungan kerjanya. Terlebih lagi, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di area smelter bersinggungan langsung dengan bahaya di area beresiko tinggi. Maka dari itu PT GNI merutinkan para pekerjanya untuk wajib mengikuti pelatihan dan sertifikasi.

PT GNI juga membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasi bisnisnya. Upaya ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemenaker Yuli Adiratna mengatakan, pihaknya mengapresiasi inisiatif perseroan dalam membentuk P2K3 sebagai prosedur keamanan kerja di PT GNI.

“Inisiatif tersebut dapat kami jadikan sebagai role model untuk industri smelter lain di Tanah Air,” ujar Yuli saat kunjungan kerja (kunker) ke PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Februari 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com