Nafan mengatakan, kontribusi GOTO ke IHSG sangat kecil. Dia menilai, kapitalisasi pasar GOTO berbeda jauh dengan saham-saham seperti PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp 445,3 triliun atau PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) yang memiliki kapitalisasi pasar Rp 379,9 triliun.
“Bobotnya tidak sebesar jika dibandingkan dengan AMMN atau, BREN, atau bank KBMI 4. Pergerakan IHSG lebih cenderung dibayani oleh sentimen yang saat ini berkembang,” jelas dia.
Baca juga: 35 Persen Nasabah Bank Jago Disumbang dari Ekosistem GoTo
Beberapa sentimen yang mempengaruhi pasar saat ini, diantaranya konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas. Kemudian, suku bungan The Fed yang akan tetap tinggi dalam jangka waktu lama.
“Memang kebijakan hawkish masih akan diterapkan The Fed kedepannya, dan di bulan November akan ada penentuan penertapan tingkat suku bunga The Fed, sekaligus laporan keuangan emiten secara global. Investor akan mencermati hal tersebut,” tegas Nafan.
Sebelumnya, pendiri Tokopedia sekaligus Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) William Tanuwijaya melakukan penjualan saham GOTO.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, pada Senin (9/10/2023) hingga Jumat (13/10/2023), William melakukan penjualan saham seri A sebesar 332.220.000 lembar saham pada harga Rp 78,89 per saham atau 0,03 persen dari total kepemilikan saham William di GOTO.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Hijau, GOTO hingga SCMA Jadi Pendorongnya
Mengawali pagi ini, harga saham GOTO melaju di zona hijau dengan kanaikan 4,5 persen atau 3 poin pada level Rp 69 per saham. Tahun ini, harga saham GOTO sudah anjlok 24,1 persen, dan dalam 6 bulan terakhir sudah turun 40 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.