Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rugi GoTo Menyusut berkat Pendapatan yang Melonjak

Kompas.com - 15/08/2023, 18:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) mebukukan rugi bersih Rp 7,2 triliun pada semester I-2023. Posisi ini susut sebesar 49 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 14,17 triliun.

Seiring dengan penurunan rugi, perusahaan mencetak pendapatan sebesar Rp 34 triliun pada semester I-2023. Nilai tersebut melonjak 102 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 6,8 triliun.

Perseroan juga mengatakan perbaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp -1,2 triliun. Perbaikan EBITDA didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan.

Baca juga: Rekam Jejak Patrick Walujo, Menantu Konglomerat yang Jadi CEO GoTo

GOTO mengaku terus mengoptimalkan monetisasi dan mengurangi beban secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 5,8 triliun di tengah terus berlangsungnya pengurangan biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Langkah ini menghasilkan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp 2,7 triliun.

Di sisi lain, margin kontribusi Grup tetap positif untuk kuartal kedua berturut-turut mencapai Rp 1 triliun, yang merupakan 0,73 persen sebagai persentase dari GTV, atau meningkat 207 bps dibandingkan tahun sebelumnya dan 30 bps dibandingkan kuartal sebelumnya.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengungkapkan, mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir, tapi pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus dicapai. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan segera terlaksananya eksekusi yang tepat.

Baca juga: Patrick Walujo Resmi Jadi Direktur Utama GoTo

"Sesuai dengan komitmen, saat ini kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir," kata Patrick di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Untuk mendorong kinerja, perseroan akan meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen Perseroan.

Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan (convenience consumers), GoTo juga akan terus memperluas basis konsumennya.

"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," kata dia.

Baca juga: Survei UI: Pendapatan Mitra Usaha GoTo Naik 5 Persen pada 2022

GoTo memiliki kas dan setara kas Rp 25,4 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, dengan Rp 3,1 triliun belum digunakan per 30 Juni 2023. Ke depannya, perseroan menargetkan dapat mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.

GTV Grup pada kuartal II-2023 sebesar Rp 143,7 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini bukan hanya merupakan dampak dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada bulan April dan Juni.

Pada kuartal kedua 2023, jumlah konsumen profitabel dan profitabilitas keseluruhan per pengguna tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan konsumen profitabel berkontribusi sekitar 75 persen dari total GTV.

Baca juga: Telkom Kantongi Rp 1,6 Triliun dari Investasi di GOTO

Peningkatan keterlibatan konsumen juga terus meningkat seiring tumbuhnya belanja per konsumen sebesar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan, pihaknya telah mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama selama enam kuartal berturut-turut seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif, sambil tetap fokus pada konsumen profitabel.

"Pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis kami, dengan take rate Grup mencapai 4,1 persen, atau meningkat 40 bps dari tahun sebelumnya. Kami terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini," kata Jacky.

"Didorong pergerakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, kami juga memperbarui pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2023 menjadi antara Rp -4,5 triliun dan Rp -3,8 triliun," sambung dia.

Baca juga: GOTO Resmi Jadi Konstituen Indeks MSCI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com