Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rugi GoTo Menyusut berkat Pendapatan yang Melonjak

Seiring dengan penurunan rugi, perusahaan mencetak pendapatan sebesar Rp 34 triliun pada semester I-2023. Nilai tersebut melonjak 102 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 6,8 triliun.

Perseroan juga mengatakan perbaikan EBITDA yang disesuaikan sebesar 72 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp -1,2 triliun. Perbaikan EBITDA didorong oleh peningkatan monetisasi dan optimalisasi insentif berkelanjutan.

GOTO mengaku terus mengoptimalkan monetisasi dan mengurangi beban secara menyeluruh. Pendapatan bruto meningkat 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 5,8 triliun di tengah terus berlangsungnya pengurangan biaya insentif dan pemasaran produk sebesar 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Langkah ini menghasilkan penghematan pada kuartal ini sebesar Rp 2,7 triliun.

Di sisi lain, margin kontribusi Grup tetap positif untuk kuartal kedua berturut-turut mencapai Rp 1 triliun, yang merupakan 0,73 persen sebagai persentase dari GTV, atau meningkat 207 bps dibandingkan tahun sebelumnya dan 30 bps dibandingkan kuartal sebelumnya.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengungkapkan, mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir, tapi pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkanlah yang harus dicapai. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan segera terlaksananya eksekusi yang tepat.

Untuk mendorong kinerja, perseroan akan meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen Perseroan.

Setelah membangun basis konsumen yang kuat pada kategori konsumen yang memprioritaskan kenyamanan (convenience consumers), GoTo juga akan terus memperluas basis konsumennya.

"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," kata dia.

GoTo memiliki kas dan setara kas Rp 25,4 triliun serta fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, dengan Rp 3,1 triliun belum digunakan per 30 Juni 2023. Ke depannya, perseroan menargetkan dapat mencapai arus kas operasional positif tanpa tambahan pendanaan eksternal.

GTV Grup pada kuartal II-2023 sebesar Rp 143,7 triliun, atau mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini bukan hanya merupakan dampak dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada bulan April dan Juni.

Pada kuartal kedua 2023, jumlah konsumen profitabel dan profitabilitas keseluruhan per pengguna tetap stabil dibandingkan kuartal sebelumnya, dengan konsumen profitabel berkontribusi sekitar 75 persen dari total GTV.

Peningkatan keterlibatan konsumen juga terus meningkat seiring tumbuhnya belanja per konsumen sebesar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo mengatakan, pihaknya telah mencapai kemajuan dalam metrik profitabilitas utama selama enam kuartal berturut-turut seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif, sambil tetap fokus pada konsumen profitabel.

"Pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis kami, dengan take rate Grup mencapai 4,1 persen, atau meningkat 40 bps dari tahun sebelumnya. Kami terus mengelola beban usaha secara disiplin sesuai dengan tujuan untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal keempat tahun ini," kata Jacky.

"Didorong pergerakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, kami juga memperbarui pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2023 menjadi antara Rp -4,5 triliun dan Rp -3,8 triliun," sambung dia.

https://money.kompas.com/read/2023/08/15/183000126/rugi-goto-menyusut-berkat-pendapatan-yang-melonjak

Terkini Lainnya

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Whats New
23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

Whats New
Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Whats New
Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Whats New
Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Work Smart
Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Whats New
Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Whats New
Citi Indonesia 'Ramal' The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Citi Indonesia "Ramal" The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Whats New
Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Whats New
Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Whats New
Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Whats New
Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Sambangi Paris, Erick Thohir Bertemu Presiden Perancis dan Presiden FIFA

Whats New
Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Buka Kantor Baru, Sucofindo Sasar Pasar Perusahaan Tambang di Sulteng

Whats New
Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Usia 35 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Garuda Indonesia Angkat Mantan KSAU Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke