Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perang Hamas-Israel, Harga Emas Dunia Bertahan di Atas 1.900 Dollar AS

Kompas.com - 17/10/2023, 08:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia turun tipis pada akhir perdagangan Senin (16/10/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Namun, harga logam mulia tersebut tetap bertahan di level kunci 1.900 dollar AS per ons karena meningkatnya konflik di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot turun 0,64 persen ke 1.919,27 dollar AS per ons, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 20 September 2023 pada perdagangan sebelumnya.

Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,4 persen ke level 1.934,30 dollar AS per ons.

Baca juga: Simak Cara Mencairkan Tabungan Emas di Pegadaian

"Kami melihat beberapa konsolidasi yang sehat dari kenaikan baru-baru ini, trader melakukan aksi ambil untung yang normal dalam jangka pendek," ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Ia mengatakan, pelaku pasar tengah menghadapi situasi geopolitik serius yang terjadi antara Hamas Palestina dan Israel. Kondisi yang menimbulkan gejolak global ini membuat harga emas trennya menguat.

Seperti diketahui, emas dianggap sebagai aset lindung nilai di tengah kekhawatiran konflik geopolitik yang dapat berimbas pada perekonomian global.

"Saya pikir harga emas akan bergerak sideways dan sedikti tinggi dalam beberapa minggu ke depan dengan target 2.000 dollar AS," imbuh Wyckoff.

Emas telah meningkat lebih 100 dollar AS per ons sejak jatuh ke level terendah dalam 7 bulan pada 6 Oktober 2023 lalu. Kenaikan harga emas terjadi ketika konflik Hamas-Israel memasuki hari ke-10.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa perang antara Israel dan kelompok militan Hamas dapat meningkat. Kapal perang AS pun menuju ke wilayah tersebut di tengah meningkatnya bentrokan di perbatasan utara Israel dengan Lebanon.

Pelaku pasar kini menunggu informasi lanjutan soal perang Hamas-Israel serta pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada akhir pekan ini untuk mendapatkan kejelasan rencana kebijakan suku bunga AS.

Baca juga: Harga Emas Antam Melesat Rp 35.000 Selama Sepekan

Kini pasar memperkirakan sekitar 90 persen kemungkinan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan FOMC 31 Oktober-1 November 2023 mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Sebagaimana diketahui, kebijakan suku bunga The Fed sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga bertahan tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

Baca juga: 10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com