Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju Pagi Ini, Rupiah Melemah

Kompas.com - 18/10/2023, 10:03 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (18/10/2023). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.20 WIB, IHSG berada pada level 6.954,52 atau naik 0,21 persen (14,9 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.939,61.

Sebanyak 206 saham melaju di zona hijau dan 211 saham di zona merah. Sedangkan 212 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 2,9 miliar saham.

Baca juga: Intip Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Ilustrasi investasi saham.UNSPLASH/AUSTIN DISTEL Ilustrasi investasi saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas.

Sentimen yang membayangi pasar muncul dari data ekonomi China yang akan dirilis hari ini, dan volatilias pasar akibat kondisi geopolitik.

Dia menilai, data ekonomi China berpotensi akan menggerakan pasar karena perlambatan ekonomi China kian menjadi sorotan. Sebagai negara besar, China memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.

Di sisi lain, ketidakpastian global akibat konflik Israel dan Hamas masih memberikan volatilitas di pasar, sehingga penguatan IHSG bisa sedikit mengalami tekanan.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.900 hingga 6.975. Ketidakpastian dari geopolitik, akan memberikan tekanan kembali pada hari ini, sehingga berpotensi menyebabkan koreksi,” ujar Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas bergerak pada teritori negatif. Indeks Nikkei Jepang turun 0,24 persen (77,6 poin) pada level 31.962,69, sementara indeks Shanghai Komposit melemah 0,38 persen (11,7 poin) pada level 3.071,76.

Adapun indeks Strait Times terkoreksi 0,44 persen (14 poin) pada level 3.157,83. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong di posisi 17.787,16 atau menguat 0,08 persen (13,8 poin).

Ilustrasi rupiah.PIXABAY/ROBERT LENS Ilustrasi rupiah.

Rupiah melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.21 WIB rupiah berada pada level Rp 15.728 per dollar AS.

 

Baca juga: IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Merah

Rupiah melemah 12 poin atau 0,07 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.716 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, peluang pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih terbuka hari ini karena pelaku pasar masih mengkhawatirkan situasi konflik di Timur Tengah dan kebijakan suku bunga tinggi AS.

"Konflik di Timur Tengah masih memanas. Aset safe haven diminati pasar karena kekhawatiran pasar tersebut. Potensi pelemahan rupiah ke arah Rp 15.760 per dollar AS dengan support di sekitar Rp 15.700 per dollar AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Harga emas sebagai salah satu aset safe haven di samping dollar AS sudah menguat lagi pagi ini menembus level tinggi, 1.937 dollar AS per troy ons. Pada Jumat pekan lalu, harga emas berasa di level 1.932 dollar AS per troy ounce.

Baca juga: IHSG Awal Sesi Menguat, Rupiah Lesu

Semalam data penjualan ritel dan produksi industri AS bulan September menunjukkan pertumbuhan melebihi ekspektasi pasar. Sekali lagi, data mengindikasikan bahwa ekonomi AS masih solid sehingga peluang kebijakan suku bunga tinggi AS dipertahankan dalam jangka waktu lebih panjang makin besar.

"Ini mendorong penguatan dollar AS. Di sisi lain, data PDB produksi industri dan tingkat pengangguran China yang akan dirilis pagi ini bisa juga menjadi market mover untuk rupiah," tambahnya.

Namun, ekspektasi pasar menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Indikasi Pelambatan ekonomi China bisa menekan rupiah, demikian juga sebaliknya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com