Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Harga Emas Antam Cetak Rekor Lagi | Kata Kemenkeu soal Janji Dana Abadi Pesantren Prabowo-Gibran

Kompas.com - 27/10/2023, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

4. Rekam Jejak Mentan Amran Sulaiman, Pernah Bersitegang dengan Mendag

Pada 2016, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sempat berselisih paham dengan Thomas Lembong yang saat itu menjabat Menteri Perdagangan terkait impor beras dan data produksi.

Andi menyampaikan, selama setahun kepemimpinannya Indonesia tidak lagi melakukan impor beras karena stoknya melimpah ruah. Namun, pernyataan sebaliknya justru diragukan oleh Thomas Lembong.

Thomas mengatakan, pemerintah masih melakukan negosiasi terkait rencana impor beras dari Vietnam dan Thailand. Alasannya, produksi beras nasional sangat rawan sehingga bisa memicu kenaikan harga.

Keduanya kerapkali meninggikan ego dan menganggap data pangan dari masing-masing kementerian yang dipimpinnya paling benar. Padahal, kedua menteri tersebut seharusnya saling bersinergi.

Selengkapnya klik di sini.

5. Bos BRI Buka-Bukaan Soal Rencana Lepas Saham di BSI

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso buka-bukaan soal rencana melepas (divestasi) saham di PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.

Ia menuturkan, rencana perusahaan melepas 15,38 persen porsi saham di BSI merupakan bagian dari strategi untuk optimalisasi portofolio bisnis.

Sunarso bilang, penyertaan kepemilikan saham BRI di BSI hanya berkonstribusi pada laba perusahaan bukan ke dalam aset secara konsolidasi. Hal ini berbeda dengan PT Pegadaian yang kini dimiliki BRI dan seluruh asetnya terkonsolidasi ke BRI.

"Kalau banyak penyertaan yang enggak dikonsolidasi ke dalam aset maka kita hanya menunggu laba, dan itu pun enggak bisa diambil karena untuk perkuat penyertaan kita (di BSI)," ujarnya dalam acara Ngopi BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Saat ini, lanjut dia, BRI merupakan bank dengan laba terbesar, namun belum menjadi bank dengan aset terbesar. Maka, menurutnya, yang diperlukan perusahaan adalah portofolio yang bisa mendorong peningkatan aset BRI.

Selengkapnya klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com