Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Pemerintah Akan Bangun Pembangkit Nuklir Pada 2023 | Aksi Boikot Produk Israel Bisa Berujung PHK

Kompas.com - 17/11/2023, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Pemerintah Targetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Beroperasi Komersial 2032

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Indonesia akan mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) secara komersial pada tahun 2032. Hal ini sebagai bagian dari program transisi ke energi baru terbarukan (EBT).

"Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersial pada 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Rabu (15/11/2023).

Rencana pengoperasian PLTN secara komersial itu pun termuat dalam draf Rancangan Peraturan Pemerintah Kebjakan Energi Nasional (RPP KEN). Nantinya, pengoperasian PLTN akan terus didorong pengembangannya sehingga kapasitasnya pun meningkat secara bertahap.

"Kapastiasnya (PLTN) akan ditingkatkan hingga 9 GW (gigawatt) pada 2060," imbuh Jisman.

Selengkapnya klik di sini.

2. Survei BI: Harga Rumah Merangkak Naik, Penjualan Turun

Harga rumah tapak terus merangkak naik hingga kuartal III-2023. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh data hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI).

Hasil survei itu menunjukkan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) meningkat sebesar 1,96 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023. Pertumbuhan ini lebih pesat dari kuartal sebelumnya sebesar 1,92 persen.

"Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan bahwa perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat pada triwulan III 2023," tutur Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

Dilihat berdasarkan tipenya, kenaikan harga paling tinggi dicatatkan oleh rumah tapak tipe besar. Tercatat harga rumah tipe ini meningkat sebesar 1,70 persen pada kuartal III-2023, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 1,49 persen.

Selengkapnya klik di sini.

3. ESDM Kantongi 333.000 Calon Penerima "Rice Cooker" Gratis

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengantongi 333.000 data calon penerima rice cooker gratis.

Pembagian rice cooker tersebut akan dilakukan tahun ini. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan, proses pendataan calon penerima masih terus berlangsung.

Pemerintah menargetkan pembagian rice cooker tahun ini sebanyak 500.000 unit.

"Dari 500.000, sudah masuk data sekitar 333.000 per 14 November. Ini masih lagi di validasi dan verifikasi di lapangan, supaya begitu nanti beres, sudah ada by name by address, dan sudah langsung bisa dikirimkan," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Selengkapnya klik di sini.

4. Pengusaha Ritel: Aksi Boikot Produk yang Diduga Pro Israel Bisa Berujung PHK

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bisa terjadi jika aksi boikot terhadap produk-produk yang dinilai terafiliasi dengan Israel dilakukan secara berkepanjangan.

“Dampaknya pasti terasa ke produsen, bahkan bisa sampai pengurangan tenaga kerja (PHK),” ungkap Roy saat ditemui Kontan dalam konferensi pers di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2023).

Oleh karena itu dirinya dan para anggota Aprindo yang lain meminta agar pemerintah segera turun tangan, apalagi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres 2024).

“Kami meminta pemerintah turun tangan, pesta demokrasi sudah mulai, jangan pesta saja tapi ekonomi harus tetap fungsi sebagaimana mestinya,” katanya. Ia menambahkan, jika dilihat di banyak sosial media, barang-barang yang banyak diboikot adalah barang-barang ritel yang masuk dalam jenis Fast Moving Consumer Good (FMCG).

Selengkapnya klik di sini.

5. Boikot Produk Israel Bisa Bikin Transaksi Ritel Modern Anjlok 50 Persen

Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia atau AP3MI memproyeksikan aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel bisa membuat transaksi di pasar modern anjlok hingga 50 persen.

Sekretaris Jenderal AP3MI Uswati mengungkapkan, penurunan transaksi itu lantaran mayoritas barang yang ada dalam aksi boikot tersebut merupakan produk pareto atau produk konsumer seperti shampo, susu balita, dan minuman ringan.

"Pengurangan penjualan produk pareto baisanya dari isu yang kecil dan berkembang. Mungkin transaksi di pasar hilir bisa berkurang sampai 50 persen dan target ekonomi pemerintah akan sulit tercapai," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Hal ini juga diamini oleh Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey. Roy mengatakan, aksi tersebut akan menyulitkan konsumen mendapatkan produk yang dibutuhkan. Dia mencontohkan, seorang bayi yang membutuhkan susu murni yang harus dibeli di ritel, namun, tidak bisa membeli lantaran adanya aksi boikot tersebut.

Selengkapnya klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com