JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sentral Turkiye menaikkan suku bunga acuan sebesar 500 basis poin menjadi 40 persen.
Angka kenaikan tersebut berada jauh di atas ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan 250 basis poin.
Hal ini dilakukan bank sentral Turkiye untuk memerangi inflasi dan menopang pelemahan mata uang Turkiye, lira.
Sebagai catatan, inflasi Turkiye mencapai 61 persen pada Oktober 2023.
Baca juga: Ringgit Anjlok ke Level Terendah sejak 1998, Bagaimana dengan Rupiah?
Nilai tukar lira mencapai 28,76 terhadap dollar AS. Lira telah turun 35 persen terhadap dollar AS sepanjang tahun.
Lira juga tercatat telah kehilangan nilainya lebih dari 80 persen terhadap dollar AS dalam lima tahun terakhir.
Ahli strategi pasar negara berkembang di BlueBay Asset Management Timoty Ash merupakan salah satu pakar yang memprediksi aksi bank sentral Turkiye tersebut.
“Langkah yang benar-benar mengesankan dari CBRT (Bank Sentral Republik Turkiye), menyelidiki ortodoksi mereka dan melampaui ekspektasi," kata dia dikutip dari CNBC, Jumat (24/11/2023).
Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Ia menerangkan, keputusan bank sentral ini menyusul serangkaian kenaikan suku bunga yang menyakitkan bagi masyarakat Turki.
Ini juga menjadi bagian dari upaya Turki membalikkan inflasi yang meroket dan mata uang yang melemah selama beberapa tahun terakhir.
"Orang-orang ini serius dalam memerangi inflasi. Kita perlu memberi mereka penghargaan atas hal itu," tandas dia.
Baca juga: Naiknya Tidak Sampai 5 Persen, UMP 2024 Bakal Tergerus Inflasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.