Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu CNG? Gas yang Meledak di Sukabumi dan Merenggut 2 Korban Jiwa

Kompas.com - 29/11/2023, 13:13 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Tabung gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG) yang sedang diangkut truk di Jalan Raya Lodaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tiba-tiba meledak pada Senin (27/11/2023).

Akibat kejadian meledaknya tabung CNG tersebut, dua orang meninggal dunia. Sementara enam orang terluka dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Sekarwangi Cibadak.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab tabung CNG yang diangkut truk dengan nomor polisi B 9496 SYX ini bisa meledak. Namun, dugaan yang muncul adalah karena katup silinder terlepas.

Sementara itu, warga sekitar mengaku merasakan getaran cukup kuat saat ledakan terjadi.

Baca juga: Apa Saja Perbedaan Pertalite, Premium, dan Pertamax?

Apa itu CNG?

Dikutip dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan California Air Resources Board, CNG adalah bahan bakar alternatif bensin dan solar yang sebagian besar terdiri dari metana.

CNG adalah gas bumi yang dipampatkan (dikompresi) pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar yang kemudian umumnya disimpan dalam tabung logam.

Tujuan pemampatan gas bumi menjadi CNG adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel. Tekanan pemampatan CNG bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik.

Dengan dipampatkan dan disimpan dalam tabung, CNG mudah dikirimkan ke konsumen yang membutuhkan.

Baca juga: Bak Bumi dan Langit, Membandingkan Laba Pertamina Vs Petronas Malaysia

Beberapa pemanfaatan CNG adalah sebagai penggerak mesin yang berbahan bakar gas pada pabrik, pemanas ruangan, kompor, tungku, hingga bahan bakar pada kendaraan terutama yang berbahan bakar solar.

CNG berbeda dari LNG

CNG kerap kali dianggap sama dengan LNG atau liquefied natural gas. Meskipun keduanya sama-sama gas alam, perbedaan utamanya, CNG merupakan gas terkompresi, sedangkan LNG yakni gas dalam bentuk cair.

Dalam pemakaian dengan volume yang tidak terlalu besar, CNG secara ekonomi lebih murah dibandingkan LNG, terutama dalam produksi dan penyimpanan dibandingkan LNG yang membutuhkan pendinginan serta infratruktur pipa yang rumit.

Komposisi gas bumi yang akan dikirim ke konsumen melalui CNG harus sudah memenuhi spesifikasi gas komersial, seperti batasan maksimum kandungan air, CO2 dan hidrokarbon berat.

Baca juga: Anak Usaha RAJA Bangun Fasilitas Mother Station CNG di Grobogan

Selain itu, penyimpanan gas pada tekanan yang sangat tinggi mensyaratkan batasan yang ketat terhadap kandungan air dan hidrokarbon berat untuk mencegah terjadinya kondensasi dan pembentukan hidrat.

Seperti halnya pengangkutan gas bumi dalam bentuk LNG, pengangkutan gas bumi dalam bentuk CNG juga memerlukan fasilitas pengiriman dan penerimaan.

Proses transportasi gas bumi dalam bentuk CNG memerlukan tiga jenis fasilitas, yaitu fasilitas pengiriman (mother station), fasilitas transportasi, dan fasilitas penerimaan (daughter station).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com