Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Nasir
Dosen

Dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Jember

Komparasi Ekonomi Nasional dan Daerah 2023

Kompas.com - 05/12/2023, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 1 Desember 2023, Bank Indonesia menyelenggarakan Diseminasi Laporan Nusantara tahun 2023 di Surabaya.

Hal yang menarik dari hasil diseminasi tersebut adalah dilaporkannya ketidakpastian perilaku agen ekonomi yang semakin meningkat dapat memperlambat prospek ekonomi global.

Dengan divergensi pertumbuhan antarnegara yang semakin meningkat, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan melemah pada 2023.

Perekonomian Amerika Serikat yang terus berkembang di tengah penurunan ekonomi Tiongkok menunjukkan perbedaan ini.

Konsumsi rumah tangga, yang didukung oleh akumulasi tabungan dan sektor jasa berorientasi domestik, mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

Di sisi lain, perlambatan ekonomi Tiongkok disebabkan oleh penurunan konsumsi serta masalah sektor properti.

Namun, sebagai akibat dari eskalasi ketegangan geopolitik, harga energi dan pangan meningkat, yang menyebabkan inflasi global terus meningkat.

Suku bunga kebijakan moneter negara maju diprakirakan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama suku bunga Federal Funds Rate (FFR) AS, untuk mengendalikan inflasi.

Sehingga untuk mengurangi dampak negatif dari rambatan global, bauran kebijakan, baik itu kebijakan moneter maupun fiskal, harus diperkuat untuk mengantisipasi peningkatan ketidakpastian di pasar keuangan global.

Kinerja perekonomian di berbagai daerah pada triwulan II 2023 meningkat pesat berkat permintaan domestik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Sebagian besar wilayah mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari triwulan pertama 2023.

Laporan Nusantara Bank Indonesia menyebutkan, area dengan pertumbuhan tertinggi adalah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), yang diikuti oleh Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Bali-Nusa Tenggara (Balinusra).

Permintaan domestik yang meningkat, investasi, dan peningkatan konsumsi rumah tangga mendorong pertumbuhan di berbagai wilayah tersebut.

Sebaliknya, pelemahan ekonomi global, kecuali Sulampua, menghambat ekspor. Seluruh sektor ekonomi pada triwulan kedua 2023 menunjukkan pertumbuhan positif.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi yang lebih luas juga didukung proses perbaikan struktur ekonomi sampai triwulan kedua 2023.

Di sebagian besar daerah, pertumbuhan ekonomi didukung bidang kontak intensif, seperti sektor Transportasi dan Pergudangan (Transgud), Perdagangan, dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Akmamin), seiring dengan peningkatan mobilitas serta dukungan positif untuk Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri dan Idul Adha.

Konsumsi generasi muda, yang saat ini mendominasi komposisi demografi wilayah, mendukung kinerja sektor tersebut.

Selain itu, strategi hilirisasi turut mendorong pertumbuhan wilayah melalui hilirisasi mineral, yang mendukung ekonomi daerah, terutama Sulampua.

Untuk meningkatkan nilai tambah dan memberikan efek multiplier yang lebih besar pada sektor ekonomi lainnya, upaya hilirisasi, khususnya hilirisasi pangan, harus terus diperkuat dan diperluas.

Kinerja ekonomi di berbagai wilayah pada triwulan ketiga 2023 diproyeksikan Bank Indonesia terus tumbuh, didorong peningkatan investasi dan konsumsi swasta.

Indikator awal ekonomi wilayah tampaknya masih baik. Di tengah normalisasi permintaan pasca-HBKN dan libur panjang, konsumsi swasta—termasuk konsumsi generasi muda—diproyeksikan Bank Indonesia tetap stabil, didukung keyakinan konsumen yang kuat dan didorong akumulasi ekses tabungan di sebagian besar wilayah.

Selain itu, hal ini didukung fakta bahwa belanja di sebagian besar daerah yang menguntungkan, mendorong pertumbuhan ekonomi, meskipun Sulampua masih memiliki ruang untuk perbaikan.

Sementara itu, seiring dengan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN), diproyeksikan adanya peningkatan kinerja investasi daerah, terutama dalam hal investasi bangunan di Jawa, Sumatera, dan Sulampua.

Di Kalimantan, kinerja investasi bangunan terutama ditopang oleh pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Investasi nonbangunan diprakirakan tetap kuat kendati terindikasi lebih rendah, tercermin dari penurunan impor barang modal khususnya di Jawa seiring tertahannya produksi manufaktur, serta Sulampua karena penurunan investasi hilirisasi nikel.

Di sisi lain, ekspor nonmigas tertahan karena penurunan kinerja ekspor SDA khususnya di Kalimantan dan Sumatera seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama, terutama Tiongkok.

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) meningkatkan kinerja investasi bangunan di Kalimantan. Investasi non-bangunan diperkirakan masih kuat, meskipun terlihat lebih sedikit.

Ini ditunjukkan oleh penurunan impor barang modal, terutama di Jawa karena produksi manufaktur terus berjalan, dan di Sulampua karena penurunan investasi hilirisasi nikel.

Sebaliknya, ekspor nonmigas tertahan karena ekspor SDA menurun, terutama di Kalimantan dan Sumatera, sebagai akibat dari penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama, terutama Tiongkok.

Perekonomian domestik diproyeksikan mendukung perbaikan sejumlah sektor pada triwulan ketiga 2023 di berbagai wilayah. Perbaikan sektor Pertanian dan Konstruksi mendorong kinerja ekonomi.

Kinerja sektor Pertanian didukung oleh sub sektor perkebunan yang kuat, terutama di Sumatera dan Kalimantan.

Produksi hortikultura tetap terjaga selama panen raya, terutama di sentra Jawa, meskipun kinerja produksi padi tertahan karena dampak El-Nino.

Kinerja sektor Konstruksi pada triwulan III 2023 diproyeksikan meningkat di berbagai wilayah karena peningkatan investasi dan proyek PSN dan swasta yang berlanjut.

Meskipun perekonomian Tiongkok melemah, prospek ekspor komoditas pertambangan diproyeksikan tetap kuat, terutama untuk konsentrat tembaga di Balinusra dan Sulampua dan komoditas batubara di Sumatera dan Kalimantan.

Hal ini didukung potensi peningkatan permintaan mitra dagang lainnya seperti India, Korea Selatan, dan ASEAN.

Sementara itu, diprediksi bahwa sektor terkait sektor jasa, termasuk sektor Transgud dan sektor Akmamin, akan tertahan selama normalisasi aktivitas masyarakat di triwulan kedua tahun 2023.

Kinerja sektor Akmamin akan didukung oleh berbagai acara internasional di Jawa dan program pariwisata di Sulampua.

Perekonomian spasial keseluruhan, didukung oleh permintaan domestik yang meningkat dan daya beli yang stabil di tengah tekanan inflasi yang menurun, diproyeksikan Bank Indonesia tetap kuat dan berdaya tahan pada 2023, dan diproyeksikan kembali pada kisaran sasaran 3±1 persen pada 2023.

Peningkatan konsumsi masyarakat juga didukung banyak acara internasional di Jawa dan Balinusra sebagai bagian dari pariwisata, serta persiapan Pemilu.

Perbaikan belanja Pemda di tengah peningkatan penyaluran Transfer ke Daerah (TKD) menunjukkan bahwa peran fiskal daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah masih berlanjut.

Sementara itu, dengan penyelesaian proyek konstruksi bertahun-tahun di Jawa dan Sumatera serta pembangunan IKN di Kalimantan, prospek investasi diproyeksikan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, di beberapa wilayah, resiliensi ekonomi domestik pada 2023 diproyeksikan tetap kuat, didorong oleh permintaan domestik di tengah perlambatan kinerja eksternal.

Selain itu, prospek ekonomi di seluruh wilayah didukung oleh akselerasi ekonomi digital dan keuangan yang tetap kuat.

Menurut sektor ekonomi, di tengah penurunan permintaan global, prospek pertumbuhan untuk keseluruhan 2023 lebih ditopang oleh permintaan domestik.

Prospek kinerja sektor Industri Pengolahan, Pertanian, dan Konstruksi di berbagai wilayah didorong oleh peningkatan permintaan domestik.

Produksi batu bara di Sumatera dan Kalimantan, serta tembaga di Balinusra dan Sulampua, diproyeksikan tetap kuat hingga akhir 2023, didorong oleh peningkatan permintaan India.

Meskipun demikian, mengingat kemungkinan penurunan permintaan Tiongkok, produksi nikel diproyeksikan tetap tertahan.

Mengingat normalisasi pertumbuhan setelah pertumbuhan yang luar biasa pada tahun sebelumnya, prospek sektor Transportasi dan Pergudangan diproyeksikan tetap kuat.

Kemungkinan perlambatan ekonomi global yang lebih dalam, kenaikan harga komoditas energi dan pangan, dan peningkatan ketegangan geopolitik adalah beberapa risiko global yang perlu diperhatikan ke depan.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan tetap berada dalam kisaran 4,5–5,3 persen pada 2023.

Inflasi gabungan kota regional pada triwulan III yang tetap terkendali dalam kisaran sasaran didukung oleh pertumbuhan ekonomi daerah yang kuat.

Inflasi berdasar Indeks Harga Konsumen (IHK) nasional sebesar 2,28 persen (yoy) pada triwulan III 2023, menurun dari 3,52 persen (yoy) pada triwulan II 2023, sehingga mendukung IHK tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2023 sebesar 3,0 persen ± 1 persen.

Secara spasial, tekanan inflasi menurun di seluruh wilayah selama periode laporan. Ini dipengaruhi terutama oleh inflasi inti dan administered price yang sejalan dengan permintaan yang terkelola, ekspektasi inflasi yang terjaga, dan efek dasar setelah penyesuaian harga BBM bersubsidi pada September 2022.

Sementara itu, inflasi kelompok Volatile Food (VF) meningkat, terutama di gabungan kota IHK di wilayah Sumatera, Balinusra, dan Jawa.

Ini disebabkan oleh penurunan pasokan komoditas pangan yang berkelanjutan yang disebabkan oleh faktor cuaca dan kesinambungan pasokan antarwaktu.

Meskipun kebijakan moneter Bank Indonesia konsisten dan kebijakan pemerintah yang kuat bekerja sama untuk mengendalikan inflasi, respons kebijakan moneter Bank Indonesia yang pre-emptive dan forward looking secara konsisten mendukung pengendalian inflasi yang stabil dalam rentang sasaran.

Untuk mengendalikan inflasi VF, Bank Indonesia, bersama pemerintah (pusat dan daerah), dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), harus terus berkomitmen dan meningkatkan upaya pengendalian inflasi melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) guna menuju arah Indonesia yang lebih maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Whats New
Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com