Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mixue dan Guming Bersiap Melantai di Pasar Saham

Kompas.com - 04/01/2024, 17:35 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONGKONG, KOMPAS.com - Dua merek bubble tea paling populer di China sedang bersiap untuk melantai ke bursa saham alias melakukan initial public offering (IPO).

Mixue Group dan Guming Holdings diketahui telah mengajukan penawaran umum perdana di Hongkong pada Selasa (2/1/2024).

Dilansir dari CNN, Mixue Group berharap dapat mengantongi 500 juta sampai 1 miliar dollar AS dari penawaran saham ini. Sementara Guming Holdings menargerkan dapat mengumpulkan 300-500 juta dollar AS.

Baca juga: Saham Dicaplok Indocement, Bupati Minta Merek Semen Grobogan Dipertahankan

Mixue menolak berkomentar, sementara Guming tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Meskipun China dilanda ketidakpastian ekonomi dan rendahnya kepercayaan konsumen, bisnis bioskop atau makanan dan minuman murah dipandang sebagai titik terang.

Pasar bubble tea di China diperkirakan jadi salah satu yang cukup besar. Laporan kelompok industri China Chain Store & Franchise Association memperkirakan, industri buble tea mencapai 20,4 miliar dollar AS.

Jumlah tersebut setara Rp 316,06 triliun dalam kurs Rp 15.493 per dollar AS.

Baca juga: Kantongi Fatwa Halal MUI, Simak Syarat, Cara Daftar, dan Harga Franchise Mixue

Sebagai gambaran, Mixue memiliki lebih dari 36.000 toko di seluruh China dan 11 pasar luar negeri termasuk Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Mixue memulai bisnis dengan nama lain yakni Coldsnap pada 1997. Awalnya merek ini menjual es serut di sebuah toko kecil di kota Zhengzhou, China Tengah. Dua tahun kemudian, pendirinya memperkenalkan nama merek Mixue.

Pada 2005, Mixue mulai menjual es krim lembut dengan harga 1 yuan dan dengan cepat menjadi produk laris dan produk andalan pertamanya.

Baca juga: Mixue Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Simak Posisinya

Sampai September 2023, Mixue menjadi raja minuman segar di China dengan menguasai 11,2 persen pangsa pasar. Mixue mencatat penjualan senilai 4,9 miliar dollar AS selama periode tersebut.

Sementara itu, Guming mengeklaim sebagai jaringan bubble tea terbesar kedua di China dengan 9.000 toko di 200 kota.

Arti nama guming sendiri adalah teh kuno. Merek ini pertama diluncurkan pada 2010 di Provinsi Zhejiang, China timur.

Strategi Guming sebagian besar berfokus pada konsumen di luar kota metropolitan China. Sebanyak 79 persen toko Guming berada di kota-kota yang di tingkat dua atau lebih rendah.

Baca juga: Mixue Dapat Fatwa Halal MUI, Berlaku untuk Semua Outlet dan Menu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com