Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuki 2024, Simak Saham dan Sektor yang Bakal Cuan

Kompas.com - 05/01/2024, 09:02 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Director at Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, tahun 2024 pasar modal akan dhihadapkan pada berbagai macam sentimen baik dari dalam dan luar negeri.

Dia mengatakan, beberapa sektor yang potensial diantaranya dari sektor konsumer, telekomunikasi, hingga perbankan. Sektor-sektor konsumer seperti saham ICBP, INDF, MYOR, dan UNVR.

“Sektor konsumer memainkan peran yang cukup besar pada tahun poltik mengingat daya beli masyarakat akan tinggi di masa-masa pemilu,” kata Maximilianus kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

“Sementara itu, saham-saham blue chip perbankan buku IV juga dinilai memiliki potensi yang menjanjikan, mengingat nilai transaksi yang tinggi di tahun politik, sejalan dengan jumlah transaksi perbankan yang juga diperkirakan akan mengalami peningkatan,” lanjut dia.

Di sisi lain, kampanye politik juga akan mendorong peningkatan kebutuhan telekomunikasi. Beberapa saham sektor telekomuniasi yang dinilai memiliki potensi termasuk ISAT, TLKM dan EXCL.

“Berganti kepemimpinan, tentu anggaran akan difokuskan untuk terserap semua, saham infrastruktur akan berpotensi, demikan juga dengan saham properti yang mendapat angin segar dari penurunan suku bunga kredit,” jelas dia.

Baca juga: Daftar Emiten Bank dengan Return Saham Tertinggi dan Paling Cuan pada 2023

Berdasarkan dara Capital Sensitivity Analysis Index (CSA Index) memasuki 2024 pelaku pasar cenderung wait and see dengan keputusan investasinya. Analisis tersebut menyebutkan bahwa di awal tahun investor masih mencermati beberapa sentimen seperti, pemilihan umum atau pemilu yang akan terlaksana di tanggal 14 Februari 2024.

Sentimen pemilu membuat pelaku pasar wait and see sebelum menentukan langkah investasi selanjutnya. Kemudian adanya penantian dari pelaku pasar mengenai arah dan rencana ekspansi dari emiten untuk tahun 2024. Selain itu adanya potensi meningkatnya tensi geopolitik juga menjadi perhatian pelaku pasar.

Berdasarkan analisis dari CSA Indeks, sebanyak 93 persen pelaku pasar optimis IHSG akan mengalami trend bullish di tahun 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan optimisme pelaku akan pergerakan IHSG di bulan Januari.

Sentimen positif yang paling mempengaruhi adalah adanya potensi berakhirnya era suku bunga yang tinggi, dimana The Fed berencana untuk menurunkan suku bunga di tahun 2024.

"Diharapkan dengan turunnya Fed Rate, maka suku bunga di Indonesia juga dapat diturunkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, adanya harapan efek belanja yang terjadi selama event poilitik juga dapat mendorong IHSG untuk menguat," dikutip dari CSA Index, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Apa Itu ‘Reli Sinterklas’ di Pasar Saham, Seperti Apa Dampaknya, dan Kapan Terjadinya?

Di sisi lain, sentimen negatif diperkirakan akan mempengaruhi pasar, seperti risiko geopolitik. Risiko tersebut berpotensi meningkat seiring dengan adanya tahun politik di AS dan konflik kepentingan.

Adanya peningkatan aktivitas militer disejumlah kawasan juga direspon negatif oleh pelaku pasar. Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat juga dirasakan akan berpengaruh terhadap kinerja emiten secara keseluruhan.

CSA Index juga mencermati sektor-sektor yang akan menjadi penggerak utama untuk IHSG di bulan Januari. Adapun sektor keuangan menjadi pilihan utama dari mayoritas pelaku pasar, sebagai sektor yang dapat memacu IHSG.

Sentimen lainnya seperti potensi penurunan suku bunga dan masih baiknya kinerja emiten di sektor ini menjadi alasan utama sektor keuangan masih sangat diminati.

Baca juga: Kondisi Moneter yang Akomodatif Bisa Dorong Likuiditas di Pasar Saham di Tahun Pemilu

Sektor energi

Selain sektor keuangan, sektor energi juga menjadi salah satu sektor yang dipilih, dimana pelaku pasar berharap adanya kenaikan harga komoditas sebagai akibat dari pemotongan produksi minyak mentah oleh OPEC dan potensi peningkatan tensi geopolitik.

Sektor lainnya adalah teknologi, yang diharapkan dapat menguat seiring dengan masih besarnya potensi sektor tersebut, terlebih lagi jika didukung dengan penurunan suku bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com