Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Sarung Tangan Diproyeksi Meningkat guna Penuhi Kebutuhan Global

Kompas.com - 17/01/2024, 13:09 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi sarung tangan untuk memenuhi kebutuhan dunia diprediksi melonjak pada 2024. Hal itu bisa jadi peluang peningkaatan pendapatan bagi para produsen cetakan sarung tangan. 

Salah satu produsen cetakan sarung tangan, PT Mark Dynamic Tbk (MARK), sampai menambah karyawan secara bertahap untuk bisa mengejar kenaikan produksi pada tahun ini. Kenaikan penjauaan bahkan sudah terjadi oada 2023.

“Total penjualan MARK kuartal ketiga 2023 Rp 138 miliar naik sebesar 21,8 persen jika dibandingkan kuartal ketiga tahun sebelumnya sebesar Rp 108 miliar, di mana pada semester sebelumnya belum terlihat perubahan,” kata Direktur Perseroan Ridwan Goh dalam siaran pers, Rabu (17/1/2023).

Baca juga: Bank Mau Masuk IKN Harus Tunggu OJK, Salah Satunya BCA

Kebutuhan akan sarung tangan secara global diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 milliar pasang pada 2024.

Sedangkan penambahan karyawan oleh MARK secara bertahap dilakukan sejak akhir 2023. Adapun jumlahnya hampir 500 karyawan, atau sekitar 25 persen dari total karyawan saat ini sebanyak 2.000 orang.

MARK memperkirakan pendapatan pada 2024 akan mencapai Rp 800 milliar atau tumbuh 30 persen dari tahun lalu. Sementara laba bersih diproyeksikan sebesar Rp 250 miliar, atau tumbuh lebih dari 50 persen dari tahun lalu.

Baca juga: Seleksi CPNS Dibuka Mei 2024, Ini Syarat dan Tata Cara Daftarnya

Adapun selama 2 tahun ke belakang, pertumbuhan pendapatan turun karena terjadi over supply akibat pandemi Covid-19 pada 2021 yang berimbas pada 2022 dan 2023. 

Namun pada semester 2-2023 terjadi titik balik penjualan MARK yang menunjukkan indikasi tren peningkatan.

Total penjualan MARK kuartal 2 dan kuartal 1-2023 sebesar Rp 133 miliar dan Rp 130 miiar. Angka itu masih di bawah penjualan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 267 miliar dan Rp 361 miliar atau turun sebesar 50,2 persen dan 64 persen

Baca juga: Diteken Jokowi, Ini Aturan yang Bikin Pajak Hiburan Jadi 40-75 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Whats New
Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com