Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Sri Mulyani Jelaskan Alasan Anggaran Bansos 2024 Naik Pesat | Kawat Spring Bed Nyangkut, Perjalanan 6 KRL Jabodebek Terhambat

Kompas.com - 01/02/2024, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Penjelasan Sri Mulyani soal Anggaran Bansos yang Naik Pesat di 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penebalan bantuan sosial (bansos) merupakan salah satu bentuk upaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melindungi masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan.

“Berbagai paket kebijakan diluncurkan pada triwulan IV-2023 guna menjaga daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu (31/1/2024).

"(Bansos) mendorong permintaan domestik, antara lain melalui penebalan bantuan sosial bagi kelompok miskin dan rentan dalam bentuk BLT (bantuan langsung tunai) El Nino dan bantuan pangan,” kata dia lagi.

Di samping itu, pemerintah juga melakukan penguatan akses pembiayaan bagi UMKM melalui percepatan program kredit usaha rakyat (KUR) serta dukungan penguatan sektor perumahan melalui insentif fiskal (PPN DTP) dan Bantuan Biaya Administrasi (BBA) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Selengkapnya klik di sini.

2. Kemenhub: Masalah Transportasi di Daerah Banyak Terjadi gara-gara Pemda Tak Serius

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut masalah transportasi banyak dialami di berbagai daerah lantaran pemerintah daerah (pemda) tidak serius menyelesaikannya. Direktur Angkutan Jalan Kemenhub Suharto mengatakan, masalah transportasi masih terjadi di 515 kota dan kabupaten di Indonesia.

Selain belum memadainya fasilitas transportasi umum di berbagai daerah, penggunaan kendaraan pribadi yang masif juga menjadi salah satu pemicunya. Pasalnya, pertumbuhan kendaraan pribadi di Indonesia rata-rata sebesar 8-13 persen sedangkan pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia hanya 0,1-1 persen.

Pertumbuhan kendaraan pribadi yang tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur ini kemudian menyebabkan kemacetan yang mengakibatkan kerugian.

"Ada suatu kajian dari World Bank sebagai contoh kota Jakarta ini sudah ada kerugian yang dikapitalisasi sampai dengan Rp 65 triliun per tahun. Untuk kota metropolitan Indonesia ini Rp 12 triliun per tahun," ujarnya dalam acara Sosialisasi PP No. 35 Tahun 2023 di Hotel ShangriLa, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

Di balik permasalahan transportasi daerah itu, dia menyoroti persepsi pemda yang masih belum menyadari bahwa sektor transportasi ini merupakan masalah yang wajib diselesaikan.

Selengkapnya klik di sini.

3. Awal Tahun Sudah Ada 2 BPR Bangkrut, LPS: Akan Ada yang Lain Jatuh..

Mengawali tahun 2024, sudah terdapat 2 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi, angka tersebut akan bertambah.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, proyeksi itu dibuat dengan melihat rata-rata jumlah BPR yang dilikuidasi setiap tahunnya. Berdasarkan data LPS, rata-rata terdapat 7-8 BPR bangkrut setiap tahun.

"Jadi akan ada BPR tambahan yang jatuh di tahun 2024," kata dia, dalam konferensi pers KSSK, di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Meskipun demikian, Purbaya mengklaim, tutupnya sejumlah BPR tidak akan berdampak signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan nasional. Hal ini tidak terlepas dari modal inti BPR yang lebih kecil dari bank umum.

Selain itu, LPS juga menjalankan tugasnya untuk menjamin dana nasabah dari bank yang dilikuidasi. Dengan demikian, Purbaya bilang, tidak terdapat gejolak di masyarakat atas tutupnya suatu BPR.

"Karena kita juga tutup dengan cepat dana-dana yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Selengkapnya klik di sini.

4. Gara-gara Kawat Spring Bed, Perjalanan 6 KRL Jabodetabek Terhambat

PT KAI Commuter (KCI) mengungkapkan penyebab gangguan operasional KRL Jabodetabek lintas Rangkasbitung pada Selasa (30/1/2024) malam. External Relations and Corporate Image Care KCI Leza Arlan mengatakan, gangguan dialami Commuter Line Nomor 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung akibat kawat spring bed tersangkut di bawah kereta.

Adapun gangguan ini terjadi pada pukul 18.17 WIB di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Gangguan membuat perjalanan Commuter Line Nomor 1772 tidak dapat melanjutkan perjalanannya kembali.

"KAI Commuter memohon maaf atas terjadinya kendala operasional perjalanan Commuter Line No. 1772 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung pada Selasa, pukul 18.17 WIB di Stasiun Pondok Ranji imbas benda asing berupa kawat Spring Bad menyangkut di bawah rangkaian kereta," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1/2024).

Selengkapnya klik di sini.

5. Bukan Jepang, KCI Bakal Impor 3 KRL dari China Senilai Rp 783 Miliar

PT KAI Commuter (KCI) resmi memesan 3 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) dari China Railway Construction Corporation (CRRC) senilai Rp 783 miliar. Padahal sebelumnya KCI dikabarkan akan mengimpor 3 KRL dari Jepang setelah impor KRL bekas Jepang dilarang oleh pemerintah karena melanggar Peraturan Presiden (Perpres).

Adapun pemesanan 3 KRL impor ke China ini ditandai dengan penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL Baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China oleh Direktur Utama KCI Asdo Artriviyanto.

Asdo mengatakan, pada kontrak ini KCI memesan tiga rangkaian KRL baru tipe KCI-SFC120-V dari CRRC Sifang, China.

"Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024-2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per harinya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (31/1/2024).

Selengkapnya klik di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com