Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BI Minta Perbankan Gencar Salurkan Kredit: Tidak "Dikekepin"

Kompas.com - 31/01/2024, 22:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) meminta industri perbankan untuk turut menjaga ketersediaan dan kecukupan likuiditas perbankan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal tersebut dapat terwujud ketika perbankan gencar menyalurkan kredit dan tidak hanya menyimpan uang dalam bentuk surat berharga negara (SBN).

"Kami akan pastikan likuiditas di perbankan lebih dari cukup sepanjang perbankan juga mau me-repo-kan SBN yang dimiliki, tidak 'dikekepin'. Mendorong sektor-sektor prioritas," kata dia dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Konsistensi Kebijakan Bank Indonesia Hadapi Gejolak Global

Ia menambahkan, BI bersama Komite Stabilitas sistem Keuangan (KSSK) akan mendorong pertumbuhan kredit mencapai kisaran 10-12 persen pada 2024.

Sedikit catatan, pertumbuhan kredit pada 2023 tumbuh 10,38 persen secara tahunan.

Untuk itu, Perry mengajak perbankan bersama-sama mendorong kredit untuk menumbuhkan ekonomi.

"Pak Jahja (Direktur Utama BCA), Pak Kartiko (Wakil menteri BUMN), mari kita bersama mendorong kredit bagi perekonomian kita," imbuh dia.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan menggenjot penyaluran kredit ke sektor riil, terutama untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).

Hal tersebut disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023, Rabu (29/11/2023).

Berdasarkan aduan dari pelaku usaha, ia mengungkapkan peredaran uang yang digelontorkan ke sektor bisnis semakin kering.

"Jangan-jangan terlalu banyak yang dipakai untuk membeli SBN (Surat Berharga Negara), atau terlalu banyak dipakai beli SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia) atau SVBI (Sekuritas Valas Bank Indonesia)," ujar dia.

Dengan begitu, uang yang masuk ke sektor riil dari perbankan jadi berkurang. Untuk itu Jokowi berpesan, meskipun perbankan perlu mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, tetapi penyaluran kredit harus tetap digalakan.

"Tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama bagi UMKM," imbuh dia.

Baca juga: Sinyal Bank Indonesia: Era Suku Bunga Tinggi Segera Berakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com