Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Negara Bersaing Pasok KRL ke RI, Pilihan Jatuh ke China

Kompas.com - 07/02/2024, 10:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Spesifikasi lainnya yang juga dipertimbangkan yakni ruang bebas, prasarana, ukuran rel, hingga kualitas AC. Berbagai spesifikasi itu dinilai bisa dipenuhi oleh produsen China tersebut.

Baca juga: KCI: Harga KRL dari China Lebih Murah Ketimbang Jepang

Tak hanya itu, Anne bilang, CRRC Sifang juga mampu memenuhi persyaratan ketepatan waktu pengiriman (time delivery) agar kereta bisa digunakan sehingga pengguna KRL dapat terlayani dengan baik.

Menurutnya, time delivery menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana KCI harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan kereta terus dilakukan.

"Dalam kerja sama ini KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan," ucapnya.

Baca juga: Jadwal KRL dari Yogyakarta ke Solo Februari 2024

KCI bantah ada konflik kepentingan

KCI membantah adanya konflik kepentingan dari keputusan memilih impor rangkaian KRL baru dari China ketimbang Jepang.

Keputusan KCI memilih impor dari China memang menimbulkan dugaan di publik bahwa adanya ancaman dari China Development Bank (CDB) yang akan menahan pemberian utang proyek Kereta Cepat Whoosh jika RI pilih Jepang.

Lantaran, proposal awal pengadaan KRL yang diterima oleh KCI adalah dari produsen Jepang, J-TREC, namun berakhir pemesanan dari produsen China, CRRC Sifang. Terlebih produsen asal China ini yang juga memproduksi Kereta Cepat Whoosh.

Terkait dugaan tersebut, Anne pun menegaskan bhawa keputusan pengadaan impor rangkaian KRL baru dari CRRC Sifang tidak ada hubungannya dengan proyek Kereta Cepat Whoosh.

Baca juga: KCI Beberkan Spesifikasi KRL Impor China Lebih Unggul Dibanding Jepang

"Tidak ada hubungannya, pure (murni) enggak ada hubungannya. Pengadaannya, prosesnya, benar-benar pengadaan. Tidak ada pengaruh dari siapa pun," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Selasa (6/1/2024).

Menurutnya, CRRC Sifang dipilih karena telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk pengadaan KRL di Indonesia.

Selain itu, CRRC Sifang juga dinilai memiliki pengalaman di industri perkeretaapian. Perusahaan ini memiliki portofolio memproduksi kereta commuter dan kereta cepat untuk 28 negaradi beberapa negara, termasuk Eropa dan Asia.

KRL impor dari China tiba awal 2025

Usai meneken kontrak dengan CRRC Sifang pada 31 Januari 2024, tiga rangkaian KRL baru yang diimpor dari China akan tiba di Indonesia pada awal 2025. Pengirimannya akan dilakukan secara bertahap ke RI.

Anne menjelaskan, rangkaian kereta pertama akan tiba dalam 13,5 bulan mendatang, atau sekitar Maret 2025. Sementara keseluruhan KRL akan tiba dalam 15 bulan mendatang, atau sekitar April 2025.

"Totalnya, untuk kedatangannya itu 15 bulan untuk semuanya, tetapi trainset (rangkaian kereta) pertama itu 13,5 bulan," kata dia.

Baca juga: Pilih Impor KRL dari China, KCI Sebut Spesifikasi Keretanya Pas

Nantinya, setelah rangkaian KRL tiba satu per satu, maka akan dilakukan uji coba terlebih dahulu dengan jarak tempuh 4.000 kilometer (km).

Uji coba itu untuk mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Targetnya itu adalah lulus uji dulu yang 4.000 km. Jadi sekitar 15 bulan (seluruh rangkaian sampai), dan di bulan ke-16 sudah bisa melayani penumpang. Jadi ada sertifikasi dari DJKA," jelasnya.

Adapun pengadaan sarana KRL baru ini sebagai upaya KCI dalam memenuhi sarana KRL untuk mengakomodir pengguna KRL Jabodetabek yang ditargetkan mencapai 2 juta pengguna per hari pada 2025.

Sebagai catatan, saat ini rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870.000-950.000 orang per hari.

Baca juga: Problematika Eskalator Stasiun Bekasi yang Bikin Pengguna KRL Berduka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com