Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Impor KRL dari China, KCI Sebut Spesifikasi Keretanya Pas

Kompas.com - 06/02/2024, 20:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter atau KCI menyatakan ada sejumlah pertimbangan dalam memutuskan impor rangkaian KRL baru dari China. Utamanya, spesifikasi kereta yang ditawarkan pas dengan kebutuhan Indonesia.

KCI diketahui telah meneken kontrak impor tiga rangkaian KRL baru senilai Rp 783 miliar dengan perusahaan China, yakni CRRC Sifang Co Ltd pada 31 Januari 2024 di Beijing, China.

Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan, penawaran pengadaan KRL datang dari sejumlah negara, bukan hanya China, tapi juga dari perusahaan Jepang, J-TREC dan perusahaan Korea Selatan (Korsel) Wojin dan Dawonsys.

Baca juga: KRL Impor dari China Bakal Tiba di RI Awal 2025

"Kalau pengadaan di perusahaan kita bisa merekomendasi beberapa untuk kita bisa melihat perbandingannya," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Pusat KCI, Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Pada akhirnya KCI memilih memesan KRL baru dari China karena spesifikasi teknisnya paling mendekati kebutuhan RI. Spesifikasi ini mengacu pada yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

"Ada spesifikasi teknis yang sangat mendekati dari CRRC, karena dia memang produksi benar-benar sesuai kebutuhan kita. Kalau yang dari Korea, mayoritas mereka masih menggunakan alumunium, sementara kita kan sudah stainless steel," jelas Anne.

Baca juga: Jadwal KRL dari Yogyakarta ke Solo Februari 2024

Spesifikasi lainnya yang juga dipertimbangkan yakni ruang bebas, prasarana, ukuran rel, hingga kualitas AC. Berbagai spesifikasi itu dinilai bisa dipenuhi oleh produsen China tersebut.

"Itu adalah hal-hal yang mesti kita pastikan karena prasarana KRL misalnya dengan LRT saja sudah beda, lebar dari relnya sudah beda," kata dia.

Selain spesifikasi, Anne bilang, CRRC Sifang juga mampu memenuhi persyaratan ketepatan waktu pengiriman (time delivery) agar kereta bisa digunakan sehingga pengguna KRL dapat terlayani dengan baik.

Menurutnya, time delivery menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL khususnya di Jabodetabek, di mana KCI harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan kereta terus dilakukan.

Baca juga: Problematika Eskalator Stasiun Bekasi yang Bikin Pengguna KRL Berduka

CRRC Sifang disebut pula memiliki pengalaman di industri perkeretaapian. Perusahaan ini memiliki portofolio memproduksi kereta commuter dan kereta cepat untuk 28 negara di beberapa negara, termasuk Eropa dan Asia.

Tak hanya itu, dari sisi harga, KRL buatan China juga lebih kompetitif dibandingkan penawaran dari perusahaan negara-negara lainnya. Meski begitu, Anne enggan menyebutkan nilai pengadaan yang ditawarkan perusahaan asal Jepang dan Korsel.

"Pada saat kami menerima semua proposal itu (dari perusahaan China, Jepang, Korsel) memang CRRC paling kompetitif," pungkasnya.

Baca juga: Harga KRL Baru dari Jepang Lebih Murah, KCI Pilih Impor dari China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com