Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Mencermati Kenaikan Harga Emas

Kompas.com - 09/03/2024, 09:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jika bank sentral mengubah salah satu bentuk asetnya, misalnya, dari valuta asing ke cadangan emas, maka permintaan emas dunia akan naik dan harga emas dunia dengan demikian juga naik.

Ketiga, permintaan emas untuk perhiasan maupun industri. Pada 2019, permintaan emas untuk perhiasan di dunia mencapai lebih dari 50 persen dari total permintaan emas dunia (cermati.com, 26/02/2024).

Permintaan emas lainnya adalah untuk keperluan industri alat kesehatan dan industri elektronik (misal untuk membuat alat GPS).

Jika permintaan emas untuk perhiasan dan industri naik, sementara pasokan atau cadangan emas dunia tetap, maka harga emas akan naik.

Keempat, produksi emas dunia. Beberapa pusat produksi dan tambang emas besar di dunia antara lain: Afrika Selatan, China, Amerika Serikat, Rusia, Peru, dan Australia.

Jika negara-negara tersebut mengalami masalah, misalnya perang, maka produksi emas dunia akan terganggu sehingga stok emas berkurang. Ketika permintaannya tetap, maka harga emas akan naik.

Kelima, preferensi masyarakat yang menyukai emas sebagai penyimpan nilai atau penyimpan kekayaan atau alat investasi.

Selama ini emas disukai karena dua sifatnya, yaitu harga atau nilainya yang stabil, bahkan akan cenderung meningkat dari waktu ke waktu serta mudah dicairkan menjadi uang tunai.

Tips investasi emas

Menyimpan emas sebagai alat investasi memang mempunyai keuntungan, yaitu seperti telah disebutkan: harganya cenderung stabil, bahkan naik ketika terjadi inflasi serta mudah dicairkan.

Namun jika seseorang merupakan investor yang sanggup memikul risiko (Risk Taker), maka keuntungan atau margin atau spread (selisih harga beli dan jual) yang rendah tidak begitu disukai.

Dalam investasi tidak langsung berlaku prinsip makin tinggi risiko, makin tinggi hasil yang diperoleh (High Risk High Return). Sehingga alat investasi lain lebih disukai seperti valuta asing atau surat-surat berharga (saham dan obligasi).

Namun jika memilih emas sebagai alat investasi, maka ada hal yang perlu diperhatikan. Pertama, lakukan jual-beli emas pada tempat atau perusahaan yang terpercaya.

Kedua, simpanlah emas di tempat yang aman, misal di safe deposit box di bank. Ketiga, perlu memantau pergerakan harga emas dari waktu ke waktu untuk menentukan kapan membeli dan kapan menjualnya.

Jika tidak mampu melakukan sendiri, mungkin bisa meminta tolong seorang profesional seperti manajer investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com