Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Co-firing Biomassa, Anak Usaha PLN Tanam 100.000 Bibit Pohon di Gunung Kidul

Kompas.com - 11/03/2024, 15:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) melalui PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) hingga Februari 2024 sudah menanam 100.000 bibit pohon untuk program biomassa di Gunung Kidul, Yogyakarta. Nantinya, pohon-pohon tersebut akan digunakan untuk co-firing PLTU PLN bersama bahan bakar batu bara.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, pihaknya terus mendorong program co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang.

"Pengembangan energi biomassa menjadi salah satu komitmen perusahaan dalam menyediakan pasokan energi alternatif selain batu bara," kata Iwan melalui keterangan pers, Minggu (10/3/2024).

Di Gunung Kidul, penanaman 100.000 bibit pohon ini dengan menginisiasi program Desa Berdaya Energi yang telah dimulai sejak Februari 2023 bersama Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Langkah Ajinomoto Health Provider Pakai Energi Biomassa untuk Praktik Bisnis Berkelanjutan

Di tahap awal, ditanam dulu 50.000 bibit pohon. Lalu pada 22 Februari 2024 ditanam lagi 50.000 bibit pohon.

Lokasi penanaman kedua yakni di Kelurahan Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Rinciannya, sebanyak 50.000 bibit dibagikan untuk dua kelurahan dimana masing-masing mendapatkan 25.000 bibit.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.000 bibit ditanam di Tanah Kas Desa dan Sultan Ground seluas 300.000 m2 atau 30 hektar dengan kerapatan tanaman 1 meter antarpohon.

Kemudian, sebanyak 10.000 bibit ditanam di ladang atau pekarangan warga dimana setiap warga atau KK mendapatkan 9-12 bibit pohon.

“Jenis pohon yang ditanam antaranya Gamal, Kaliandra Merah, Indigofera dan Gmelina dengan total tanaman 50.000 bibit dengan rincian 6.200 bibit Gamal, 22.400 bibit Indigofera, 7.200 bibit Gmelina dan 14.200 bibit Kaliandra Merah ,” jelas Iwan.

Baca juga: Fokus Green Energy, SIG Tingkatkan Penggunaan Biomassa Menjadi 2,7 Juta Ton

Libatkan masyarakat

Iwan menerangkan, keterlibatan masyarakat tidak terbatas pada kegiatan penanaman saja. Program penanaman ini memiliki manfaat bagi perekonomian bagi masyarakat dimana daun dari tanaman energi dapat digunakan untuk pakan ternak.

Sementara sebagian rantingnya setelah 3 tahun penanaman dapat dijual ke PLN EPI untuk biomassa.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam jenis tanaman biomassa dan menambah manfaat bagi masyarakat terutama peternak lokal,” sambung Iwan.

Iwan menegaskan, demi memastikan program ini berjalan dengan lancar, PLN EPI turut menggandeng Gabungan Kelompok Tani Mulya dari Gombang dan Gabungan kelompok Tani Asem Mulyo dari Karang Asem, Gunung Kidul, DIY.

Kelompok tani tersebut akan menjamin kelangsungan dan perawatan pohon Tanaman Energi.

Baca juga: 26 PLTU PLN Telah Diuji Coba Gunakan Campuran Biomassa

 

Program co-firing PLN

Sebagai informasi, program co-firing PLTU telah dilakukan PLN Group sejak 2018 silam.

Tercatat, hingga tahun 2022, implementasi co-firing PLTU telah dilakukan pada 36 unit PLTU dengan produksi energi bersih mencapai 575,4 GWh dengan capaian penurunan emisi sebesar 570.000 ton CO2e.

Kebutuhan biomassa untuk campuran batu bara untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Grup diprediksi terus meningkat dari 2024 ke 2025.

Pada tahun ini, kebutuhan biomassa untuk 47 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Grup diestimasi akan meningkat hingga 220 persen.

Dengan demikian, kebutuhan biomassa untuk co-firing batu bara tersebut menjadi 2,2 juta ton tahun ini, sementara pada 2023 sebesar 1 juta ton.

Menurut Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan, meningkatnya kebutuhan biomassa tersebut lantaran penggunaan biomassa ini mampu mereduksi emisi di PLTU, dan mengurangi porsi penggunaan energi fosil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com