Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Kompas.com - 19/04/2024, 06:18 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Mata uang Brunei Darussalam adalah dolar. Seringkali, mata uang ini juga disebut dengan ringgit Brunai untuk membedakannya dengan milik Malaysia.

Kode internasional mata uang Brunei adalah BND yang merupakan singkatan dari Brunei Darussalam dolar, sementara simbolnya yakni B$.

B$ terdiri dari 100 sen dengan kode ¢. Bila dikonversikan ke rupiah dengan nilai tukar saat ini, B$ 1 setara dengan sekitar Rp 11.900. Sementara bila dikonversikan ke dolar AS, B$ sama dengan 0,72 dolar AS.

Mengenal mata uang Brunei

Mengutip laman resmi Bank Sentral Brunei atau Brunei Darussalam Central Bank (BDCB), sebelum menggunakan BND, mata uang negara Brunei Darussalam adalah dolar Malaya.

Baca juga: Apa Mata Uang yang Digunakan Warga Palestina?

Hal ini wajar mengingat Brunei bersama dengan Malaysia, merupakan bagian dari koloni Inggris. Di bawah pendudukan Britania, dolar Malaya dipakai di seluruh Semenanjung Malaysia, Sabah, Serawak, Brunei, dan Singapura.

Pada 1967, Inggris menyerahkan peredaran mata uang kepada masing-masing koloninya di Asia Tenggara itu. Malaysia menerbitkan mata uangnya sendiri yaitu dolar Malaysia (MYR) yang belakangan diganti dengan ringgit Malaysia.

Singapura pun mencetak mata uangnya sendiri yakni dolar Singapura (SGD). Sementara Brunei, kemudian membentuk Dewan Mata Uang (BCB), cikal bakal BDCB, yang kemudian menerbitkan dolar Brunei yang dikenal sampai saat ini.

Saat itu, denominasi mata uang negara Brunei Darussalam adalah BND 1, BND 5, BND 10, BND 50, dan BND 100). Lalu untuk koin sen dicetak dalam lima pecahan antara lain 1¢, 5¢, 10¢, 20¢, dan 50¢.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Mesir dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Baik uang kertas maupun koin dicetak dengan potret Sultan Brunei Darussalam ke-28, Al-Marhum Sultan Haji Omar Ali Saifuddien Sa'adul Khairi Waddien ibni Sultan Muhammad Jamalul Alam II.

Untuk uang kertas yang dicetak tahun 1967, gambar di bagian belakang mata uang Brunei adalah Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin yang merupakan ikon negara tersebut.

Dalam uang koinnya, bagian belakang berupa gambar simbol-simbol identitas negara seperti bunga, pohon, dan lambang kesultanan.

Masih pada tahun 1967, Brunei menandatangani perjanjian dengan Malaysia dan Singapura yang memungkinkan mata uang Brunei nilai tukarnya setara dengan kedua tetangganya.

Perjanjian tersebut juga mencakup mata uang Malaysia (MYR) dan Singapura (SGD) bisa dipakai sebagai alat pembayaran di wilayah Brunei. Apa mata uang Brunei Darussalam setelah merdeka dari Inggris?

Baca juga: Mata Uang Belanda Sekarang dan Sebelumnya

Brunei Darussalam mendapatkan kemerdekaan secara penuh dari Inggris pada tahun 1984. Negara ini memutuskan mencetak mata uang sendiri bernama dolar Brunei.

Uang kertas pertama pasca-kemerdekaan diedarkan pada tahun 1989 yang terbagi dalam 8 denominasi. Nilai mata uang Brunei tertinggi dengan denominasi BND 10.000.

Mata uang Brunei Darusalam dengan denominasi B$ 1.Situs resmi Brunei Darussalam Central Bank (BDCB). Mata uang Brunei Darusalam dengan denominasi B$ 1.

Perekonomian Brunei

Melansir Britanica, perekonomian Brunei hampir sepenuhnya bergantung pada eksploitasi cadangan minyak bumi dan gas alam yang sangat besar.

Meskipun pendapatan dari minyak dan gas telah memungkinkan negara untuk memberikan warganya salah satu pendapatan per kapita tertinggi di Asia, hal ini juga membuat negara ini bergantung pada satu komoditas yang rentan terhadap fluktuasi pasar.

Selain itu, Brunei harus bergantung pada impor untuk hampir seluruh barang manufaktur dan sebagian besar makanannya.

Baca juga: Mata Uang Zimbabwe dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Dalam upaya menjamin stabilitas perekonomian negara, pemerintah sejak akhir abad ke-20 berupaya melakukan diversifikasi perekonomian dengan mengembangkan sektor lain, seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan jasa keuangan.

Pertanian, perikanan, dan kehutanan, yang pernah menjadi andalan perekonomian Brunei, semakin berkurang peranannya setelah ditemukannya sumber daya minyak bumi pada tahun 1920an.

Pada akhir abad ke-20, ketiga kegiatan tersebut hanya menyumbang sebagian kecil dari produk domestik bruto (PDB) dan mempekerjakan sebagian kecil angkatan kerja.

Menyadari kebutuhan untuk mendiversifikasi perekonomian dari produksi minyak bumi serta mengurangi ketergantungan negara pada impor pangan, pemerintah kemudian memulai program untuk mengembangkan industri pertanian.

Pada awal abad ke-21, Brunei telah mencapai swasembada produksi unggas dan telur serta mendekati swasembada sayuran. Meskipun beras yang ditanam secara lokal masih jauh dari kebutuhan dalam negeri, produksinya telah meningkat secara signifikan.

Baca juga: Nama Mata Uang Rusia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Brunei adalah salah satu konsumen ikan per kapita terbesar di dunia. Impor ikan mencapai titik tertinggi pada pertengahan tahun 1990an.

Dalam upaya mengekang impor, pemerintah menerapkan program untuk merangsang perikanan lokal. Dalam satu dekade, Brunei memproduksi lebih banyak ikan di dalam negeri dibandingkan ikan impor.

Namun penangkapan ikan yang berlebihan telah menjadi kekhawatiran yang semakin besar, meskipun pemerintah menekankan pada pembangunan berkelanjutan.

Dengan tujuan melestarikan tutupan hutan yang melimpah di negaranya, Brunei memberlakukan undang-undang pada akhir abad ke-20 untuk membatasi penebangan kayu.
Program perkebunan telah dilaksanakan untuk menyediakan kayu gergajian yang cukup untuk pasar lokal saja. Kayu dari Brunei juga dilarang untuk diekspor.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Australia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Kakayaan dari migas

Industri perminyakan (termasuk pembuatan gas LNG) menghasilkan lebih dari separuh PDB Brunei, meskipun hanya mempekerjakan sebagian kecil dari angkatan kerja.

Hampir seluruh minyak bumi dan gas alam di negara ini dihasilkan dari ladang lepas pantai yang berlokasi di bagian barat negara tersebut, dan hanya sebagian kecil dari produksi tersebut yang diekspor, sebagian besar ke negara-negara Asia.

Kilang lokal memasok kebutuhan dalam negeri, energi negara ini hampir seluruhnya dihasilkan dari bahan bakar fosil.

Minyak pertama kali diproduksi pada tahun 1929, sedangkan industri gas alam berkembang setelah ditemukannya deposit besar pada tahun 1960-an.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Timor Leste dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Produksi minyak mencapai puncaknya pada akhir tahun 1970an dan kemudian dikurangi untuk menghemat cadangan.

Eksploitasi intensif terhadap cadangan gas alam yang sangat besar di negara ini pada tahun 1970an, negara ini juga melakukan pembangunan pabrik pengolahan LNG yang sejak itu menjadi sumber utama pendapatan ekspor Brunei.

Selain cadangan hidrokarbonnya, negara ini memiliki banyak cadangan pasir kuarsa putih yang masih belum dikembangkan pada awal abad ke-21.

Brunei juga berdagang dengan Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan anggota Uni Eropa pada tingkat yang berbeda-beda. Brunei telah menjadi anggota ASEAN sejak tahun 1984 dan menjadi rumah bagi sekretariat Dewan Bisnis ASEAN Timur pada pertengahan tahun 1990an.

Nama lain mata uang negara Brunei Darussalam adalah ringgit Brunei.Situs resmi Brunei Darussalam Central Bank (BDCB). Nama lain mata uang negara Brunei Darussalam adalah ringgit Brunei.

Jadi sudah tahu kan apa mata uang Brunei Darussalam?

Baca juga: Apa Mata Uang Singapura dan Berapa Nilai Tukarnya ke Rupiah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com