Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Kompas.com - 19/04/2024, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (19/4/2024). Demikian juga dengan nilai tukar rupiah yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 7.030,94. IHSG melemah 76,4 poin atau 1,07 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.166,81.

Sebanyak 120 saham melaju di zona hijau dan 232 saham di zona merah. Sedangkan 166 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 1,2 miliar saham.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Ilustrasi saham. Ilustrasi obligasi. Ilustrasi pasar modal. Perbedaan saham dan obligasi.SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi saham. Ilustrasi obligasi. Ilustrasi pasar modal. Perbedaan saham dan obligasi.

Bursa Asia mayoritas merah di mana Indeks saham Jepang Nikkei ambruk 3,14 persen (1.193,89 poin) ke level 36.885,8, dan indeks Hang Seng Hong Kong terjun 1,08 persen (177,3 poin) ke posisi 16.208,5. Strait Times melemah 0,39 persen (12,36 poin) ke level 3.175,29.

Sementara itu, Shanghai Komposit naik 0,18 persen (5,6 poin) ke level 3.079,83.

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.04 WIB rupiah berada pada level Rp 16.266 per dollar AS.

Rupiah melemah 86 poin atau 0,53 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.180 per dollar AS.

Baca juga: Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena indeks dollar AS kembali bergerak naik ke kisaran 106,25 pagi ini dibandingkan pagi sebelumnya yang bergerak di kisaran 105,9.

Selain itu, konflik di Timur Tengah yang masih berlangsung juga membantu penguatan dollar AS yang statusnya juga sebagai aset safe haven.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com