JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan bakal memangkas suku bunga acuan pada bulan Juni 2024. Keputusan ini dapat memberikan dampak signifikan pada nilai Euro.
Sementara itu, bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memilih untuk mempertahankan suku bunganya, menciptakan perbedaan pendekatan yang dapat menimbulkan masalah bagi ekonomi Eropa.
Dikutip dari CNBC, Jumat (3/5/2024), kepala ekonom Tressis Gestion, Daniel Lacalle memperingatkan bahwa langkah ECB untuk memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve dapat mengirim sinyal yang jelas kepada pasar bahwa euro cenderung melemah.
Baca juga: Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?
"Jika mereka mulai memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve, itu pada dasarnya memberi dunia sinyal bahwa euro perlu melemah," kata Lacalle.
Ini dapat berdampak negatif pada ekonomi zona euro yang beranggotakan 20 negara.
Salah satu kekhawatiran utama dari pelemahan euro adalah meningkatnya biaya impor, yang dapat membuat zona euro lebih sulit untuk tumbuh.
Dengan harga energi dan komoditas yang sering dibeli dalam dollar AS, pelemahan euro dapat menaikkan biaya hidup dan mengurangi daya beli konsumen di zona Eropa.
Baca juga: Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat
Langkah ECB untuk memangkas suku bunga juga mungkin tidak memberikan dorongan yang diharapkan untuk bisnis di zona euro.
"Pemangkasan suku bunga kecil bukanlah faktor utama permintaan kredit," kata Lacalle.
Sebaliknya, ia menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kebijakan energi dan regulasi yang ketat memiliki dampak lebih besar pada ekonomi Eropa.
Meskipun beberapa pihak menyalahkan suku bunga tinggi atas pertumbuhan ekonomi yang lamban di Eropa, Lacalle percaya bahwa perlambatan ekonomi zona euro tidak sepenuhnya terkait dengan kenaikan suku bunga.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Menurutnya, kebijakan energi dan pertanian yang kurang optimal, serta regulasi yang berlebihan, adalah penyebab utama dari perlambatan tersebut.
Keputusan ECB untuk memangkas suku bunga, jika terjadi, akan mencerminkan pendekatan yang berbeda dari The Fed yang terus mempertahankan suku bunganya dalam upaya mengendalikan inflasi.
Sementara inflasi di Uni Eropa stabil di angka 2,4 persen pada April 2024, suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan risiko kenaikan inflasi lebih lanjut di masa depan.