Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Kompas.com - 03/05/2024, 14:33 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan bakal memangkas suku bunga acuan pada bulan Juni 2024. Keputusan ini dapat memberikan dampak signifikan pada nilai Euro.

Sementara itu, bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) memilih untuk mempertahankan suku bunganya, menciptakan perbedaan pendekatan yang dapat menimbulkan masalah bagi ekonomi Eropa.

Dikutip dari CNBC, Jumat (3/5/2024), kepala ekonom Tressis Gestion, Daniel Lacalle memperingatkan bahwa langkah ECB untuk memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve dapat mengirim sinyal yang jelas kepada pasar bahwa euro cenderung melemah.

Baca juga: Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Ilustrasi Bank Sentral Eropa (ECB). SHUTTERSTOCK/RARRARORRO Ilustrasi Bank Sentral Eropa (ECB).

"Jika mereka mulai memangkas suku bunga sebelum Federal Reserve, itu pada dasarnya memberi dunia sinyal bahwa euro perlu melemah," kata Lacalle. 

Ini dapat berdampak negatif pada ekonomi zona euro yang beranggotakan 20 negara.

Salah satu kekhawatiran utama dari pelemahan euro adalah meningkatnya biaya impor, yang dapat membuat zona euro lebih sulit untuk tumbuh.

Dengan harga energi dan komoditas yang sering dibeli dalam dollar AS, pelemahan euro dapat menaikkan biaya hidup dan mengurangi daya beli konsumen di zona Eropa.

Baca juga: Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Langkah ECB untuk memangkas suku bunga juga mungkin tidak memberikan dorongan yang diharapkan untuk bisnis di zona euro.

"Pemangkasan suku bunga kecil bukanlah faktor utama permintaan kredit," kata Lacalle.

Sebaliknya, ia menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kebijakan energi dan regulasi yang ketat memiliki dampak lebih besar pada ekonomi Eropa.

Ilustrasi uang Euro, mata uang Euro. PIXABAY/MARTAPOSEMUCKEL Ilustrasi uang Euro, mata uang Euro.

Meskipun beberapa pihak menyalahkan suku bunga tinggi atas pertumbuhan ekonomi yang lamban di Eropa, Lacalle percaya bahwa perlambatan ekonomi zona euro tidak sepenuhnya terkait dengan kenaikan suku bunga.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Menurutnya, kebijakan energi dan pertanian yang kurang optimal, serta regulasi yang berlebihan, adalah penyebab utama dari perlambatan tersebut.

Keputusan ECB untuk memangkas suku bunga, jika terjadi, akan mencerminkan pendekatan yang berbeda dari The Fed yang terus mempertahankan suku bunganya dalam upaya mengendalikan inflasi.

Sementara inflasi di Uni Eropa stabil di angka 2,4 persen pada April 2024, suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan risiko kenaikan inflasi lebih lanjut di masa depan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com