Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Kompas.com - 20/05/2024, 17:10 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) bersama perusahaan riset dan konsultasi Twimbit meluncurkan laporan khusus berjudul, “Empowering Indonesia Report 2024”. Laporan tersebut, menyoroti pentingnya implementasi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) atau AI dalam mendorong potensi ekonomi.

Riset menyebutkan bahwa e-commerce, fintech, mobilitas dan media digital menyumbang sekitar 310 miliar dollar AS, yang menjadikan Indonesia sebagai leading global economy pada tahun 2030. Riset juga menyoroti penggunaan Internet dan pemanfaatan AI yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 90 persen pada tahun 2030.

Namun demikian, tantangan yang dihadapi saat ini adalah talenta digital, dimana butuh adanya kolaborasi dengan pemerintah, akademisi dan industri untuk membangun 9 juta tenaga kerja berbakat digital pada tahun 2030. Peningkatan infrastruktur yang mencakup kemajuan AI dalam membangun 450 pusat data, dan meningkatkan Cloud Index menjadi 80 dan kecepatan internet rata-rata hingga 220 Mbps.

Di sisi lain, pertumbuhan investasi tak kalah penting, Indonesia perlu memastikan 5 persen aliran investasi global atau sekitar 20 miliar dollar AS. Selain itu juga perlu peningkatan 450 startup yang berfokus pada AI untuk meningkatkan profil investasi Indonesia.

Baca juga: Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Vikram Sinha, mengatakan, teknologi dan konektivitas memiliki peran kunci dalam memajukan Indonesia. Dia bilang, riset tersebut adalah langkah konkret dalam mewujudkan visi tersebut.

“Empowering Indonesia Report 2024 sekaligus menjadi simbol bagi Indosat dalam mengajak para mitra strategis untuk bergotong royong mengeksplorasi peluang dan solusi berkelanjutan,” kata Vikram di Jakarta, Senin (20/5/2024).

“Kami percaya riset ini bisa memperkuat kolaborasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial, serta membuka jalan menuju masa depan lebih cerah dan inklusif menuju Indonesia Emas 2045 yang didorong oleh inovasi dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.

Riset juga menyebutkan bahwa Indonesia akan masuk dalam 7 negara besar di dunia pada tahun 2030, dan diharapkan akan masuk 5 besar pada tahun 2050.

 

Baca juga: Indosat Cetak Pendapatan Rp 51,2 Triliun Sepanjang 2023, Tumbuh 10 Persen

Founder and Chief Executive Officer Twimbit Manoj Menon menambahkan, penting adanya dukungan inisiatif dalam membuka pintu bagi pertumbuhan berkelanjutan.

“Dengan proyeksi hingga tahun 2027, kami yakin langkah ini akan menjadi pondasi yang kuat untuk mewujudkan transformasi yang berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Manoj.

Baca juga: Perkuat Infrastruktur Digital, Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison Jalin Kemitraan Strategis

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com