Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN-Kadin Garap Pembiayaan 31 Kawasan Industri di Jabar

Kompas.com - 28/05/2024, 22:37 WIB
Reni Susanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com — PT Bank Tabungan Negara (BTN) berkolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat menggarap pembiayaan di 31 Kawasan Industri.

Deputy Regional Manager Business Kantor Wilayah BTN Jawa Barat Surasta menilai, pengusaha pasti menbutuhkan fasilitas pembiayaan untuk meningkatkan skala bisnisnya.

Terutama bagi pengusaha industri yang memang dinilainya menjadi salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap perekonomian di Jawa Barat.

Baca juga: Danareksa Tarik Investasi Rp 1 Triliun dari Perusahaan China ke Kawasan Industri Batang

Ilustrasi pabrik, kawasan industri. FREEPIK/FRIMUFILMS Ilustrasi pabrik, kawasan industri.

"Saat ini yang sudah dikelola pembiayaan di Cikarang, Karawang, dan Pulogadung," ujar Surasta di Bandung, Selasa (28/5/2024).

Ia pun berharap bisa segera mengelola kawasan industri yang ada di Subang dan Bandung Raya.

Selain pembiayaan dari kepemilikan lahan di kawasan industri, pihaknya juga akan mengoptimalkan potensi dari sisi bisnisnya.

“Bagaimana pemenuhan kebutuhan cash flow-nya, penggajiannya, dan bagaimana pemanfaatan fasilitas digital perbankannya,” ungkap dia.

Baca juga: Gas Pipa Cisem-1 Mengalir ke Kawasan Industri Kendal, Dirjen Migas: Bisa Dorong Nilai Tambah Ekonomi

Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara mengatakan, pihaknya menyambut baik langkah BTN untuk menggarap sektor kawasan industri. Pasalnya selama ini pengusaha sering terhambat persoalan pembiayaan dari sisi kebijakan perbankan.

“Pengusaha membutuhkan pendanaan dan kemitraan," ungkap Cucu.

Di Jawa Barat sendiri, ada 31 kawasan industri yang di dalamnya berdiri lebih dari 4.000 pabrik.

Untuk itu ia mengajak para pengusaha untuk memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh BTN untuk meningkatkan skala usahanya.

Baca juga: Indonet Gandeng ICTel, Dukung Layanan Internet di Kawasan Industri Jababeka

“Karena kita butuh investasi untuk meningkatkan PAD, pajak, devisa dan termasuk bagaimana kita menyerap tenaga kerja,” jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Noneng Komara mengatakan, sektor industri dan perdagangan menjadi kontributor terbesar untuk pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.

“Industri itu menjadi kontributor terbesar 42 persen dan perdagangan ke-2 di 15 persen. Kalau digabung menjadi 57 persen, lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di dua sektor itu,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com