Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Minta Freeport Indonesia Bangun Smelter di Timika

Kompas.com - 02/06/2024, 10:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan bahwa smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) bernilai investasi 3 miliar dollar AS di Gresik, Jawa Timur mulai beroperasi pada 1 Juli 2024.

Smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari Timika.

"Dalam satu tahun, pabrik ini akan menghasilkan 60 ton emas murni, 400.000 ton katoda tembaga, dan berbagai produk turunan lainnya,” ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam siaran pers yang diterima Kontan, Sabtu (1/6/2024).

Baca juga: Pemerintah Perpanjang Izin Ekspor Freeport hingga Akhir 2024

Area pertambangan milik PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.SHUTTERSTOCK/UNTUNG SIMARDJO Area pertambangan milik PT Freeport Indonesia di Timika, Papua.

Bahlil melanjutkan, saat ini pemerintah Indonesia juga tengah mendorong PTFI untuk membangun smelter di Timika, Papua Tengah, dekat dengan tambang Freeport. Permintaan ini beriringan dengan rencana pemerintah yang akan menambah jumlah saham milik Indonesia di PTFI menjadi 61 persen pada tahun 2041 mendatang.

Saat ini, pemerintah sedang menunggu kepastian regulasi untuk memproses akuisisi 10 persen saham PTFI.

“Sekarang kan kita 51 persen. Pemerintah ingin Indonesia harus jadi mayoritas lagi, negosiasinya sudah selesai dan Freeport setuju untuk penambahan saham 10 persen pada 2041 ke atas,” ungkap dia.

Menurut Bahlil, pembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport Indonesia merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah yang merupakan salah satu strategi investasi yang dilakukan oleh negara untuk menciptakan lapangan pekerjaan pada masa mendatang.

Baca juga: Bos Freeport Indonesia Cek Kesiapan Smelter Gresik Jelang Beroperasi

Ditambah lagi, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada 2035 yang mana 65 persen penduduknya berada di usia produktif.

“Karena itu pemerintah harus mendesain dari sekarang agar Indonesia tidak menjadi negara konsumtif,” imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com