Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kompas.com - 03/06/2024, 20:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menjadikan Kota Tual dan Kepulauan Aru di Maluku sebagai lokasi modeling penangkapan ikan terukur (PIT). Pelaksanaan modeling ini melibatkan 187 kapal perikanan asal Pantai Utara (Pantura).

Trenggono mengatakan, pelaksanaan modeling PIT menerapkan prinsip-prinsip penangkapan ikan yang berkelajutan dan ekosistem bisnis perikanan hulu hilir.

KKP, kata dia, sudah menyiapkan berbagai infrastruktur untuk mendukung modeling, mulai dari sistem pengawasan pergerakan kapal berbasis satelit, aplikasi e-PIT, penguatan sumber daya manusia (SDM), hingga ekosistem industri hilir perikanan.

"Ini (PIT) belum 100 persen dijalankan, tapi ini kita mulai dengan baik. Supaya ini nanti harapan saya ekonomi akan tumbuh, dan syukur-syukur bisa naik terus," kata Trenggono dalam keterangan tertulis, Senin (3/6/2024).

Baca juga: KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Trenggono mengatakan, terdapat 187 kapal yang akan menjadi bagian dalam pelaksanaan modeling PIT di Tual dan Kepulauan Aru.

Ia mengatakan, ratusan kapal ini beroperasi di perairan laut Arafura, laut Aru dan laut Timor bagian Timor yang menjadi area Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 718.

Menurut dia, ratusan kapal perikanan asal Pantura bertonase besar tersebut selanjutnya akan berangkat dan mendaratkan ikan hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan yang telah ditetapkan KKP sehingga tidak lagi kembali ke Pulau Jawa.

Baca juga: KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

 


Kemudian untuk pelaksanaan modeling PIT di Tual, kegiatan perikanan akan dipusatkan di Pelabuhan Perikanan (PP) Tual dan PPN Tual sebagai penyangga kegiatan administrasi perizinan kapal perikanan. Sedangkan di Kepulauan Aru akan dipusatkan di PP Benjina.

"Harapannya di sini bisa 5-6 kali pertumbuhannya. Karena produktivitasnya ada di sini, lalu dikembangkannya di sini, pengolahannya di sini, tenaga kerjanya juga bisa diambil dari sini, sehingg nanti multiplier effect-nya besar sekali. Itu harapannya. Jadi saat ini kita dalam proses pengujian," ujarnya.

Baca juga: KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Dalam kesempatan yang sana, Plt Dijen Perikanan Tangkap TB Haeru Rahayu mengatakan, implementasi modeling bertujuan menghubungkan sektor hulu (penangkapan) dengan hilir (pengolahan dan pemasaran).

Kemudian mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi dan efisiensi penangkapan ikan, menjaga mutu ikan hasil tangkapan dan memperkuat hilirisasi produk, memberikan mutliplier effect untuk ekonomi lokal.

Sementara itu, penerapan modeling PIT diproyeksikan menambah produksi tangkapan dengan estimasi mencapai 4.578 ton per bulannya dengan nilai transaksi sebesar Rp48,4 miliar. Adapun penyerapan tenaga kerja yang diutamakan untuk masyarakat lokal.

Tidak hanya itu, ia mengatakan, peningkatan aktivitas perikanan akan memperluas kesempatan ekspor langsung hasil perikanan dari Maluku.

"Selain itu juga sudah terjalin kerjasama dengan nelayan kecil sehingga hasil tangkapannya juga terserap," kata TB Haeru.

Untuk diketahui, implementasi modeling PIT di Tual dan Kepulauan Aru diperkirakan akan berlangsung satu tahun disertai monitoring dan evaluasi setiap bulannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com