Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Menteri ESDM: Tak Sembarang Ormas Bisa Kelola Tambang, Ada Syaratnya | Sejarah Baru Nikel RI Masuk Bursa Dunia

Kompas.com - 06/06/2024, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Selengkapnya klik di sini.

4. Perpanjangan Rute LRT Jabodebek sampai Bogor Tunggu Pemerintahan Baru

Proyek LRT Jabodebek akan dilanjutkan sampai Bogor, Jawa Barat sehingga cakupan wilayah layanan bisa sesuai dengan namanya yakni Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Namun proyek ini masih belum menemukan titik terang kapan mulai dibangun.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan kabar terbaru mengenai kelanjutan proyek tersebut.

Oleh karenanya, dia tidak dapat memastikan kapan proyek LRT Jabodebek sampai Bogor akan mulai dibangun. Kemungkinan proyek ini baru akan menemukan titik terang setelah pergantian pemerintahan pada Oktober 2024.

"Semenjak pemilu belum dengar lagi (kabar terkait LRT Jabodebek ke Bogor). Gampangnya nunggu pemerintah saja maunya kapan. Bangun itu kan enggak sebentar. Mungkin pembicaraannya mulai intensif lagi setelah Oktober, kan sekarang sudah setengah jalan," ujarnya saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Selengkapnya klik di sini.

5. Sejarah Baru Nikel RI Masuk Bursa Dunia, Luhut: Australia Marah, Kita Kini Bisa Tentukan Harga

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memamerkan produk Nikel Indonesia bisa masuk ke dalam bursa dunia yakni London Metal Exchange (LME). Hal itu pun menjadi sejarah baru bagi Indonesia.

“Saya juga mau laporkan pertama kali Indonesia masuk di LME di London kita masuk yang selama ini kita di-ignore (diabaikan), dengan kita masuk maka Indonesia sekarang itu mimpi saya yang tentukan harga nikel di dunia,” ujar Luhut saat Rapat KerjaBanggar di DPR, Rabu (5/6/2024).

Lebih lanjut Luhut mengatakan, dengan masuknya nikel Indonesia ke bursa LME, membuat Australia marah lantaran ketinggalan dengan Indonesia. Sebab, Australia sendiri masuk menjadi 5 negara terbesar di dunia penghasil Nikel.

“Itu sebabnya Australia marah. Yah kita bisa, bangsa ini hebat kok yang kita selama ini ditoko-tokoin tapi sekarang kita prove-it,” katanya.

Selengkapnya klik di sini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com