Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute LRT Bali Tahap 1A Sepanjang 6 Km

Kompas.com - 09/06/2024, 10:33 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LRT Bali akan mulai dibangun dengan Tahap 1A dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Sunset Road.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, rute LRT Bali pada tahap awal ini akan melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kuta, Pura Desa Adat, Central Park, dan Sunset Road.

"Untuk rutenya dari Bandara Ngurah Rai sampai ke Sunset Road. Melewati rencana 5 stasiun," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, dikutip Minggu (9/6/2024).

Baca juga: LRT Bali Full Underground, Proyek Tahap 1 Telan Rp 14,19 Triliun

Proyek yang diperkirakan membutuhkan investasi sekitar 876 juta dollar AS atau Rp 14,19 triliun ini akan dibangun dengan panjang lintasan sekitar 6,04 kilometer (km).

Risal mengungkapkan, nantinya LRT Bali akan dibangun sampai Canggu, Kuta Utara lalu dilanjutkan ke Mengwi, Kabupaten Badung dengan total panjang lintasan 27 kilometer.

"Kalau keseluruhan project kan sampai Canggu. Dari Canggu masih lanjut ke Mengwi untuk rencana jalur LRT-nya," ucapnya.

Baca juga: Tak Hanya Korsel, Pemerintah Buka Kesempatan Negara Lain untuk Bangun LRT Bali

Kendati demikian, dia masih belum dapat memastikan kapan tepatnya LRT Bali Tahap 1A akan groundbreaking. Namun diharapkan pembangunan akan dimulai secepatnya.

Adapun proyek LRT Bali Tahap 1A baru menyelesaikan studi kelayakan (feasibility studi/FS). Setelah ini masih ada proses perencanaan lainnya dan penyiapan pendanaan.

"Waktu itu ditargetkan September 2024. Tergantung Pemprov Bali juga," kata Risal.

Baca juga: Tak Hanya Korsel, Pemerintah Buka Kesempatan Negara Lain untuk Bangun LRT Bali

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan menjadi pemegang saham mayoritas proyek LRT Bali yakni memegang 51 persen saham, sedangkan pemerintah pusat memegag saham 49 persen.

Adapun skema pendanaan dapat dilakukan lewat sejumlah opsi, termasuk dengan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Pemerintah pusat memberikan kesempatan ke Pemprov Bali untuk mengkaji berbagai alternatif pendanaan," tuturnya.

Baca juga: Studi Kelayakan LRT Bali dengan Korsel Ditarget Rampung April 2024

LRT Bali Jadi Solusi Kemacetan di Bali

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu alasan pembangunan LRT Bali adalah mengatasi kemacetan yang terjadi di Bali.

"Kalau tidak dilakukan itu tahun 2026 itu Airport Ngurah Rai akan stuck karena penumpang akan 24 juta pada waktu itu," jelas dia.

Melihat kondisi kemacetan di Bali saat ini, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra juga merasa Bali sangat membutuhkan adanya transportasi massal modern.

Baca juga: Apa Kabar Proyek LRT Bali?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com