Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Prabowo Bantah Kabar Kerek Rasio Utang jadi 50 Persen PDB

Kompas.com - 18/06/2024, 14:04 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Presiden Terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, membantah kabar yang menyebutkan adanya rencana pemerintah untuk mengerek rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 50 persen.

Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Thomas Djiwandono mengatakan, pihaknya yang mewakili pembahasan rencana anggaran Prabowo - Gibran, belum menentukan target rasio utang terhadap PDB.

Selain itu, Prabowo juga disebut bakal mematuhi ketentuan mengenai batasan rasio utang sebagaimana diatur dalam aturan berlaku.

"Kami sama sekali tidak berbicara mengenai target utang terhadap PDB. Ini bukan rencana kebijakan formal," kata dia, dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Rupiah Tembus Level Rp 16.400 Dipicu Kabar Prabowo Naikkan Rasio Utang hingga 50 Persen

Lebih lanjut Thomas bilang, dalam pembahasan perumusan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pertama Prabowo - Gibran, pihaknya justru berfokus pada upaya untuk mengerek pendapatan, peninjauan belanja, sehingga dapat mengakomodir program-program yang dijanjikan, seperti makan siang gratis atau makan bergizi.

Pada saat bersamaan, pemerintah juga masih akan menetapkan target defisit APBN di bawah 3 persen.

"Penting untuk dicatat bahwa itu lah mengapa Prabowo dan tim formalnya berbicara tentang kehati-hatian fiskal, karena hal itu sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut," tuturnya.

Baca juga: Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

 


Sebagai informasi, dilansir dari Bloomberg, Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan berencana mengerek rasio utang terhadap PDB untuk mendandai program-program yang dijanjikan.

Berdasarkan sumber informasi yang namanya enggan disebutkan, Prabowo disebut berencana meningkatkan rasio utang sebesar 2 persen setiap tahunnya, hingga mendekati 50 persen.

Sebelumnya, Prabowo sempat mengatakan, dalam rangka menjalankan program-program yang dijanjikan, utamanya makan siang gratis, pemerintah harus "berani" dalam melakukan penganggaran.

Adapun pemerintah selama ini disebut telah berhati-hati dalam menjalankan kebijakan fiskal, dengan menjaga defisit APBN di bawah 3 persen.

"Jadi saya pikir ini waktunya lebih berani, dengan tetap menjalankan good governance," katanya, di Qatar Economic Forum.

Baca juga: Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com