Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Pegadaian Kanwil X Jabar Capai Rp 5,45 Triliun pada Semester I 2024

Kompas.com - 03/07/2024, 11:15 WIB
Reni Susanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Wilayah Pegadaian X Jawa Barat, Maryono mengatakan, pada semester I 2024 kinerja perseroan sudah mencapai Rp 5,45 triliun.

“Untuk Juni ini saja sudah Rp 77 miliar, biasanya rata-rata itu kita mendapatkan omzet itu Rp 60 miliar per bulan, ini sudah Rp 77 miliar berarti ada peningkatan yang luar biasa,” ungkap Maryono di sela-sela Khitanan Massal di Kantor Pegadaian Bandung, Rabu (3/7/2024).

Menurutnya, peningkatan tersebut disebabkan tingginya kebutuhan masyarakat jelang tahun ajaran baru.

Baca juga: Jenis-jenis Pinjaman di Pegadaian serta Syarat dan Bunganya

Jenis-jenis pinjaman di Pegadaian serta syarat pengajuan dan bunganya. Muhammad Idris/Money.kompas.com Jenis-jenis pinjaman di Pegadaian serta syarat pengajuan dan bunganya.

Maryono menjelaskan, dari capaian kinerja Pegadaian Kanwil X Jawa Barat, menurutnya 80 persen di antaranya disumbang oleh gadai perhiasan. Sementara sisanya disumbang penyaluran dana atau sektor mikro.

Selain itu, Pegadaian Kanwil X Jawa Barat juga mencatatkan nasabah Tabung Emas hingga semester I 2024 sudah melampaui target 2024, yakni mencapai 120 persen atau mencapai 20.000 nasabah dari target 2024 18.000-an nasabah.

“Peningkatannya luar biasa karena tabung emas dari awal tahun sudah diinformasikan, nabung mas ini masa depan. Pegadaian itu kami ada target untuk nasabah yang tercapai 0,5 gram itu kami sudah tercapai 120 persen dari target 2024,” jelasnya.

Bahkan, isu emas palsu Antam justru berdampak positif terhadap pertumbuhan transaksi emas di Pegadaian.

Baca juga: Cara Daftar Tabungan Emas Pegadaian Lewat HP

“Enggak berpengaruh, justru berdampak positif ya, masyarakat malah menjadi ruang sosialisasi bagi Pegadaian terkait produk kita,” ungkapnya.

Ia menduga peningkatan transaksi emas di Pegadaian lantaran meningkatnya kesadaran dan kebutuhan masyarakat setelah melalui pandemi Covid-19 di mana harga emas justru melambung tinggi.

“Sebenarnya tingkat kesadaran, kalau tingkat literasi dari kita sendiri kita merasa belum maksimal karena masyarakat tuh sadar saat krisis kita butuh emas, akhirnya mereka mencari. Makanya ini pekerjaan rumah buat kami untuk terus melakukan literasi. Dengan menggandeng kampus atau lembaga lainnya,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Industri Tekstil Terpukul Produk Impor, Asosiasi: Industri Petrokimia Hulu Ikut Terdampak

Industri Tekstil Terpukul Produk Impor, Asosiasi: Industri Petrokimia Hulu Ikut Terdampak

Whats New
PLTA Mrica Terancam Tutup 2025 gara-gara Sedimentasi Serayu, Ini Upaya TJSL 7 SMV Kemenkeu Selamatkan DAS Serayu

PLTA Mrica Terancam Tutup 2025 gara-gara Sedimentasi Serayu, Ini Upaya TJSL 7 SMV Kemenkeu Selamatkan DAS Serayu

Whats New
Bukan Cuma Lari, Mandiri Jogja Marathon Adalah Event Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon

Bukan Cuma Lari, Mandiri Jogja Marathon Adalah Event Ramah Lingkungan untuk Kurangi Emisi Karbon

Whats New
Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Berpotensi Meningkat

Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Berpotensi Meningkat

Whats New
IHSG Koreksi Tipis di Akhir Sesi, Rupiah menguat 20 Poin

IHSG Koreksi Tipis di Akhir Sesi, Rupiah menguat 20 Poin

Whats New
Acer Ekspansi Fasilitas Produksi Tahun Ini, Diharap Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal

Acer Ekspansi Fasilitas Produksi Tahun Ini, Diharap Mampu Serap Tenaga Kerja Lokal

Whats New
Siap-siap, Mulai Besok Tarif Tol Surabaya-Mojokerto Naik

Siap-siap, Mulai Besok Tarif Tol Surabaya-Mojokerto Naik

Whats New
Proyeksi Terbaru Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga Rupiah

Proyeksi Terbaru Sri Mulyani soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hingga Rupiah

Whats New
Efisiensi: Satu-satunya Cara Jadi Negara Maju

Efisiensi: Satu-satunya Cara Jadi Negara Maju

Whats New
10 Negara dengan Biaya Hidup Paling Terjangkau untuk Eskpatriat, Ada Indonesia

10 Negara dengan Biaya Hidup Paling Terjangkau untuk Eskpatriat, Ada Indonesia

Work Smart
BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat

BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
BTN Siapkan Dana hingga Rp 6 Triliun buat Modal BTN Syariah

BTN Siapkan Dana hingga Rp 6 Triliun buat Modal BTN Syariah

Whats New
Kian Melebar, Defisit APBN Juni 2024 Capai Rp 73,3 Triliun

Kian Melebar, Defisit APBN Juni 2024 Capai Rp 73,3 Triliun

Whats New
Strategi Lion Air Group Hadapi Pelemahan Rupiah dan Tarif Batas Atas yang Tak Kunjung Direvisi

Strategi Lion Air Group Hadapi Pelemahan Rupiah dan Tarif Batas Atas yang Tak Kunjung Direvisi

Whats New
Emiten Cucu Suharto GOLF Resmi Listing di BEI, Harga Sahamnya Sentuh ARA

Emiten Cucu Suharto GOLF Resmi Listing di BEI, Harga Sahamnya Sentuh ARA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com