Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bertemu Agropreneur Muda, Kementan Bicara Bisnis Pertanian Masa Depan

Kompas.com - 02/03/2019, 13:14 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian (Kementan), Sri Kuntarsih mengungkapkan terdapat peluang bisnis di sektor pertanian yang belum terjamah. Bukan hanya satu, tapi memiliki jumlah yang banyak.

Hal tersebut diutarakan Sri saat melakukan diskusi dengan Agroprenuer muda di Ruang Teater Gedung PIA Kementan, pada Jumat (1/3/2019).

Dengan berlandaskan teknologi, Kementan pun mengajak Agroprenuer muda untuk menjalankan usaha dari hulu hingga hilir.

“Untuk mendapatkan margin keuntungan besar, pelaku usaha diharapkan tidak hanya bergerak di bagian produksi saja, tapi juga turut terlibat di tahapan pengolahan dan pemasaran,” ujar Sri Kuntarsih sesuai dengan informasi yang Kompas.com terima.

Dengan memperpanjang jangkauan usaha hingga ke hilir, Sri mencontohkan salah satu produk berbahan dasar kelapa yang memiliki nilai jual tinggi.

“Seperti Virgin Coconut Oil (VCO) yang berbahan baku dari kelapa. Harga VCO berkali-kali lipat bila dibandingkan dengan harga bahan bakunya,” terang Sri.

Kementan menyadari, sektor pertanian Indonesia di masa depan akan sangat bergantung pada partisipasi generasi muda Indonesia.

Karena itu, Sri mengaku Kementan siap untuk memfasilitasi dan mendukung para agropreneur muda untuk sukses di usaha pertanian.

“Pertanian dikenal sebagai usaha dengan risiko tinggi bagi perbankan. Tapi sebetulnya bisa ditekan jika ada pendampingan dan pengawalan intensif. Ini juga bisa menjadi peluang bagi kawan-kawan agropreneur,”ucap Sri.

Lebih jauh Sri menjelaskan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Kementan tengah menggiatkan pengembangan model korporasi petani yang memungkinkan pelaku usaha tani terlibat dalam proses usaha dari produksi hingga pemasaran.

Tak hanya itu, nantinya para Agroprenuer muda diharapkan pula mampu memiliki inovasi-inovasi di masa depan, seperti pemanfaatan teknologi.

“Secara sosiokultural, petani kita sulit bersentuhan dengan teknologi. Karena itu dibutuhkan sosial agropreneurship yang bisa menjembatani para petani dengan teknologi,” lanjut Sri.

Kementan percaya, inovasi dan daya saing saling terkait erat untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dan persaingan global.

Maka dari itu, Kementan turut berbenah dengan memperkuat diseminasi inovasi dan teknologi yang dimiliki Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com