Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKM Bukan Tukang...

Kompas.com - 30/03/2019, 10:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pameran The Local Market yang berlokasi di Citywalk Sudirman hingga hari minggu mendatang menjadi wadah UKM untuk terus mengembangkan bisnis lokal Indonesia.

"Jadi kita menyiapkan wadah untuk UKM terus mengembangkan bisnisnya, bisnis kerajinan tangan lokal tentunya, dan menginspirasi banyak orang dari cerita mereka mengembangkan bisnis. Semoga dari acara ini UKM-UKM bisa mempunyai tempat untuk memasarkan produk kreatif mereka," kata Titonis Karto, CEO Ku Ka Group dalam acara The Local Market, Jumat (29/3/2019).

Selain mengembangkan bisnis, UKM berkesempatan mengembangkan bisnisnya ke kancah dunia.

"Ada beberapa market yang kita ajak ke luar negeri, yang diajak ini juga yang telah diterima sama negeri itu sendiri. Seperti Sancraft kita sudah bawa ke Jepang, produk sancraft relatable juga sama pasar Jepang," kata Tito.

Baca juga: Sejak 2018, Pemprov DKI Terbitkan 40.464 Izin UKM

Tito juga menyebutkan masih banyak brand-brand lain yang diajaknya mengembangkan bisnis ke luar negeri seperti Jepang dan Singapura.

Dalam acara The Local Market, papar Tito, ada seleksi ketat yang dilakukan untuk menyaring UKM-UKM. Seleksi itu menyisakan 84 brand dari total 400 brand. Seleksi itu meliputi kualitas produk, cerita dibalik pembuatannya, dampaknya untuk masyarakat, dan masih banyak lagi.

"Kualitas produk dan passion dari pembuatnya. Jadi kalau produknya bagus tapi passionnya rendah juga percuma. Kita lihat produk, passion, cerita dari produk itu apa, apa yang Anda berikan untuk Indonesia," ujar Tito.


UKM Bukan Tukang

"Banyak orang bilang UKM-UKM itu tukang. Saya mau supaya semua yang kita bilang tukang jadi artisan. Karena ini bukan tukang, walaupun perajin kayu atau apapun, itu bukan tukang," kata kata Caroline Tobing, inisiator The Local Market di Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Untuk itu, Caroline menyebutkan tujuan diadakannya program ini untuk menyukseskan UKM yang dianggap 'tukang' itu mampu memasarkan produknya dan dikenal masyarakat.

Baca juga: Perluas Pasar, UKM Didorong Gunakan Cara Nonkonvensional

"Tujuan locamarket ini supaya bisa bantu perajin-perajin supaya mereka bisa ketemu sama orang kota Jakarta dan sukses memasarkan produknya. Kita yang undang, kita yang create, dan kita yang kerja untuk mereka supaya mereka bisa sukses di pameran ini," ujar Caroline.

Menurut Caroline yang juga pemilik usaha dekorasi rumah etnik dan pernak pernik lainnya, bila UKM maju, budaya Indonesia juga tidak akan hilang.

"Budaya Indonesia tidak akan hilang bila UKM yang menjual produk-produk lokal diberdayakan. Saya ingin cara ini memberdayakan UKM dan bisa hidup dari produknya sendiri. Pasti mereka bangga sekali bila bisa pulang kampung dan bisa hidup dari tangan mereka," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com