Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin dan PLN Harap Indonesia Mampu Tingkatkan Industri Listrik Lokal

Kompas.com - 01/04/2019, 16:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANTEN, KOMPAS.com - Kementrian Perindustrian berharap Indonesia mampu meningkatkan distribusi listrik lokal. Harapan ini diprakarsai oleh dibukanya PT Arlisco Elektrika Perkasa, sebuah perusahaan distribusi listrik lokal di area Legok, Banten.

"Dengan dibukanya pabrikan industri ini, semoga semakin memperkuat tenaga kelistrikan Indonesia. Kami mendukung produk-produk dalam negeri," kata Zakiyudin, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin di Banten, Senin (01/4/2019).

Diketahui, PT Arlisco Elektrika Perkasa merupakan industri manufaktur yang menyediakan dan membuat produk listrik kualitas tinggi seperti Medium Voltage SF6 Switchgears, Reclosers, dan Motorized Gas Load Break Switches dengan total transaksi Rp 250 miliar per tahun.

Menurut Zakiyudin, pemerintah sedang mengembangkan perindustrian dalam negeri sehingga keberadaan PT Arlisco Elektrika Perkasa diharapkan mampu mendorong industri lokal.

Apalagi, Indonesia masih mengimpor barang-barang modal dari luar negeri sekitar 70 persen. Satu-satunya cara untung mengurangi ketergantungan impor adalah mendukung dan memperkuat industri lokal karena prospek industri hilir khususnya di bidang kelistrikan sudah cukup kuat.

"Kita masih mengimpor barang-barang modal dari luar negeri sekitar 70 persen, ini tidak bisa dihindari karena kita masih dalam pembangunan untuk mengejar pertumbuhan. Namun, kita juga harus menggenjot industri dalam negeri sehingga tidak import terus," kata Zakiyudin.

Selain Kemenperin, PLN juga menyatakan hal serupa. Pembangunan perusahana distribusi listik lokal ini diharapkan mampu menggenjot produk dalam negeri sehingga tidak kalah dengan produk luar negeri.

"Semoga pabrik ini dapat menghasilkan produk-produk yang baik, sehingga bisa menyaingi produk luar negeri. Utamakan kualitas, karena PLN enggak mau pakai produk yang tidak berkualitas," ujar EVP Pengembangan Regional Jawa Barat, Didik Sudarmadi di Banten, Senin (01/4/2019).

Saingi Produk Impor

Tikno S. Handoko selaku Direktur Utama PT. Arlisco Elektrika Perkasa juga menyatakan siap mendukung program PLN dalam menyediakan peralatan listrik produksi lokal nasional dengan kualitas yang tidak kalah dengan produksi impor.

"Saya siap menyediakan peralatan listrik produksi lokal berkualitas impor. Saya siap meningkatkan proses lokalisasi produk secara kontinyu. Direncanakan hasil produksi yang dihasilkan dapat diekspor ke negera yang sedang berkembang di luar negeri," kata Dirut PT. Arlisco Elektrika Perkasa, Tikno S. Handoko di Banten, Senin (01/4/2019).

Tikno juga mengharapkan perusahaan yang dirintisnya mendapat dukungan penuh kebijakan pemerintah dan BUMN (PLN) dalam memproteksi pabrik yang dengan sungguh-sungguh menerapkan proses lokalisasi.

Misalnya, kebijakan preferensi dalam penentuan kuota yang linier dengan proses produksi dan nilai TKDN (kandungan lokal) yang dicapai pabrikan. Dengan demikian tidaklah mustahil Negara Indonesia akan dapat bersaing dengan negara maju lainnya.

Selain itu, Tikno mengatakan selalu menyerap tenaga kerja lokal sehingga perusahaannya bisa menyediakan lapangan pekerjaan. Saat ini, sebanyak 140 karyawan telah bekerja di bidang produksi dan engineering di perusahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com