Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub: Larangan Terbang Boeing 737 MAX 8 Berlaku Sampai Ada Klarifikasi FAA

Kompas.com - 08/04/2019, 20:59 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Paska kejadian kecelakaan Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019 lalu, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memutuskan untuk mengandangkan setiap armada pesawat Boeing 737 Max-8 milik maskapai Indonesia.

Pasalnya, jatuhnya pesawat Ethiopian Arilines tersebut hanya berselang 5 bulan paska kecelakaan serupa yang menimpa pesawat Lion Air nomor penerbangan JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang Oktober 2018.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan keputusan untuk melakukan pelarangan terbang atau grounding akan dilakukan sampai batas waktu yang ditentukan.

Menurutnya, pemerintah baru akan mempertimbangkan kembali izin terbang dari Boeing 737 Max 8 setelah Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration) Amerika Serikat memberikan detil hasil laporan dari pemeriksaan terhadap Boeing.

Baca juga: Pemerintah RI Resmi Larang Terbang Boeing 737 Max 8

"Kalau bagi kami, yang penting bagaimana rekomendasi FAA, karena itu akan jadi evaluasi, apakah harus diubah dan lain-lain, baru kita menentukan langkah," ujar Budi di Palangkayara, Senin (8/4/2019).

Saat ini, Lion Air merupakan maskapai dengan armada Boeing 737-Max 8 yang terbanyak di Indonesia. Secara kesleuruhan , terdapat 10 armada 737 Max 8 milik Lion Air yang harus dikandangkan lantaran keputusan pelarangan terbang tersebut.

Adapun Garuda Indonesia yang juga memiliki 1 armada 737 Max 8 pun memutuskan untuk membatalkan pemesanan 49 unit Boeing 737 Max 8 setelah dua kali kecelakaan pesawat jenis itu.

Baca juga: 10 Pesawat Boeing 737 Max 8 Alami Grounding, Operasional Lion Air Normal

Pada Jumat (5/4/2019) lalu, CEO Boeing Dennis Muilenburg menyampaikan permohonan maaf perusahaan terhadap korban dari jatuhnya pesawat 737 Max 8 milik Lion Air dan Ethiopian Airlines.

"Tragedi ini terus membebani hati dan pikiran kita, dan kita memperluas simpati kita kepada orang-orang tercinta dari penumpang dan kru Lion Air 610 dan Ethiopian Airlines 302," ujarnya dalam sebuah pernyataan tertulis seperti dikutip dari CNN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com