Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Berhemat dan Tak Kalap Saat Belanja di Supermarket

Kompas.com - 11/04/2019, 10:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber rd.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbelanja di supermarket memang menyenangkan. Bahan makanan yang tersedia nyaris lengkap sehingga Anda tak perlu ke mana-mana lagi mencari barang yang diperlukan.

Namun, seringkali sulit menahan diri untuk memborong barang di supermarket, terutama makanan. Toh, makanan pasti akan termakan juga di rumah.

Ternyata, sebagian besar barang yang dibeli di supermarket adalah bahan makanan. Meski belum muncul ide mau memasak apa, dengan mudahnya Anda memasukkan berbagai macam bahan makanan dalam keranjang.

Anda baru menyesal belakangan saat melihat angka belanja bulanan yang membengkak karena terlalu sering berbelanja di supermarket dalam jumlah banyak.

Dikutip dari Reader's Digest, ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar tidak kalap saat berbelanja di supermarket.

1. Buat daftar belanjaan.

Membuat daftar apa yang akan dibeli merupakan hal penting dan utama dilakukan sebelum menginjakkan kaki di supermarket. Membuat daftar belanjaan akan mempersingkat waktu Anda berada di supermarket. Selain itu, belanja juga lebih terarah karena hanya berpatokan pada daftar.

Dengan demikian, yang dibeli hanya barang yang dibutuhkan sehingga Anda bisa lebih hemat pengeluaran. Jika takit catatan di kertas hilang, Anda biss menyimpan catatan di aplikasi ponsel.

2. Pilih ukuran keranjang yang tepat

Pemilihan keranjang yang digunakan juga penting untuk menahan diri. Keranjang dengan ukuran besar cenderung membuat orang ingin terus mengisinya hingga penuh. Meski Anda ingin belanja bulanan, tetap batasi jumlahnya dengan mengambil ukuran keranjang yang tepat.

3. Kurangi kunjungan ke supermarket

Memang, cuci mata ke swalayan atau toko itu kegiatan yang membuat hati senang. Ada kenikmatan sendiri berkeliling toko sambil melihat jajaran etalase yang rapi sambil sesekali mengecek harga.

Tapi, setiap kali Anda ke toko, akan ada doronga belanja sesuatu, tak peduli dibutuhkan atau tidak. Rata-rata orang berkunjung ke swalayan dua kali dalam seminggu. Untuk meminimalisir kebiasaan Anda yang latah belanja saat ke swalayan, lebih baik kurangi intensitas mengunjungu supermarket.

4. Belanja sendiri

Berbelanja tanpa mengajak teman akan memangkas waktu lebih banyak di swalayan. Riset Marketing Science Institute menyebutkan, saat berbelanja dengan orang lain, setidaknya separuh dari barang yang dibeli tanpa direncanakan.

5. Cek rak terbawah dan teratas

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Anda bisa menemukan harta karun di bagian teratas atau terbawah rak etalase bahan makanan atau barang lainnya. Biasanya, barang-barang yang diletakkan agak jauh dari jangkauan mata itu menawarkan harga lebih murah, bahkan ada potongan harga.

Perusahaan konsultan ritel, McCue, menyarankan para manajer untuk meletakkan merek toko dan barang-barang curah, umumnya yang paling murah, di rak bawah.

6. Beli bahan mentah ketimbang bahan jadi.

Membeli makanan siap saji memang simpel, tapi Anda harus mengeluarkan uang lebih banyak ketimbang membeli bahan mentah. Misalnya, harga salad kantong akan lebih mahal daripada Anda meracik beberapa bahan makanan menjadi salad buatan sendiri. Selain porsinya lebih banyak, isiannya pun bisa disesuaikan dengan selera. Majalah ShopSmart menemukan bahwa bawang bombay yang sudah dipotong harganya sekitar 4,65 dollar AS perpin. Sementara untuk bawang utuh harganya 99 sen saja.

7. Jadilah pemburu diskon.

Swalayan sering memberi potongan harga pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, sebelum toko tutup pada malam hari, beberapa swalayan memberi potongan harga untuk daging giling. Kemudian, ada pula swalayan yang memberi diskon untuk bahan makanan yang sudah dekat masa kadaluarsanya. Kalau Anda yakin akan memakannya sampai habis dalam waktu dekat, tak ada salahnya mrmbawa pulang ke rumah.

8. Belanja lewat aplikasi ritel.

Sekarang beberapa ritel swalayan sudah memiliki toko online. Dengan aplikasi ini, pembeli tidak perlu datang langsung ke toko. Keutungannya, pembeli bisa lebih fokus belanja barang atau bahan makanan yang dibutuhkan saja. Tinggal pilih-pilih barang, masukkan ke keranjang, dan dibayar. Nantinya pesanan akan diantarkan ke rumah. Selain menekan keinginan belanja macam-macam, Anda lebih hemat ongkos.

9. Gunakan kupon diskon belanja.

Di internet banyak tersebar kode-kode rahasia untuk mendapat potongan harga di swalayan. Selain itu, pada waktu tertentu, beberapa ritel memberi sticker jika telah membeli barang dengan nilai tertentu. Jika sticker telah dikumpulkan, Anda bisa mendapat potongan harga, atau bahkan barang gratis. Jangan buang kesempatan Anda untuk menjadi member toko karena akan mendapat potongan harga.

10. Beli barang dengan merk nama swalayan.

Sekarang sudah banyak swalayan yang melabeli produk tertentu dengan nama mereka sendiri. Merk tersebut biasanya harganya 15-30 persen lebih murah ketimbang merk lain dengan jenis yang sama. Terkadang, mereka juga dibuat oleh perusahaan yang sama, hanya berbeda kemasan. Oleh karena itu, Anda tak perlu gengsi membeli barang dengan merk toko swalayan karena bosa mendapat kualitas sama tapi harga lebih murah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com