Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pencurian Data, Keamanan Siber Harus Ditingkatkan

Kompas.com - 11/04/2019, 16:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi pencurian data digital kini telah menjadi ancaman global. Maka dari itu, peningkatan keamanan siber menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat, termasuk pemilik data dan pengelola data.

Pakar digital forensik Ruby Alamsyah mengungkapkan, dunia telah memasuki era kemudahan akses yang memunculkan kerentanan tindak kejahatan digital, termasuk pencurian data. Apalagi, sebuah sistem tetap memiliki kerentanan meski setiap saat dilakukan update  keamanan.

"Kalau kita lihat secara global, setiap sistem komputer dimanapun pasti memiliki celah keamanan tinggal seberapa besar menjaganya," kata Ruby dalam pernyataannya, Kamis (11/4/2019).

Baca juga: Layanan Telkom 1 Dimigrasi ke Satelit Asing, Bagaimana Keamanan Data Pelanggan?

Dia mencontohkan, di AS terjadi kebocoran data nasabah pada sebuah supermarket besar setiap tahun. Jejaring sosial Facebook juga diterpa kasus kebocoran data 87 juta pengguna pada tahun 2018.

Bahkan, pada awal April ini UpGuard, sebuah perusahaan keamanan siber, menemukan perusahaan media digital berbasis di Meksiko, Cultura Colectiva meninggalkan lebih dari 540 juta catatan atau arsip pengguna Facebook di basis data publik.

Pendapat serupa disampaikan Pakar Keamanan Siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha. Menurut dia, pencurian data sebagai ancaman di dunia digital patut diwaspadai.

Baca juga: Serangan Siber, Jasa Keuangan di Asia Pasifik Rugi 7,9 Juta Dollar AS

Pada 2014, misalnya, pencurian data dalam jumlah besar menyerang Sony Pictures. Akibatnya, nilai saham Sony Pictures turun karena banyak data yang dibuka ke publik.

Di Indonesia, data pengguna marketplace juga dicuri pihak tidak bertanggungjawab.

"Dua kejadian tersebut memberikan kita gambaran bahwa semakin terdigitalisasi kehidupan kita, pengamanan juga wajib ditingkatkan," sebut Pratama.

Di Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kini menjadi lembaga yang paling bertanggungjawab dalam pengamanan data di Tanah Air. Menurut Pratama, setidaknya ada lima faktor yang harus ditingkatkan untuk memperkuat pertahanan siber Indonesia, yaitu aspek legal, aspek teknis, organisasi, kapasitas sumberdaya manusia dan kerjasama antar-negara antarlembaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com