Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Baku Baju Muslim Masih Impor, Apa Alasannya?

Kompas.com - 27/04/2019, 14:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Indonesia belum menjadi pemain unggulan dalam ekonomi syariah meskipun menempati posisi 10 besar sebagai pemain industri halal global.

Beberapa produk halal di Indonesia pun belum lepas dari impor, salah satunya baju muslim. Sebagian bahan baku baju muslim di Indonesia diimpor dari luar negeri.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, impor produk-produk tersebut masih terus berlanjut karena harga bahan baku di beberapa negara lain lebih murah dibanding Indonesia.

"Kita bisa memahami masih impor karena di belahan dunia lain mungkin harganya lebih murah," ucap Bambang Brodjonegoro di Bandung, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: Jelang Puasa, Impor Kurma Hingga Pakaian Jadi Meningkat

Selain itu, kendala lainnya adalah Indonesia belum menjadi pemain global dalam produksi fashion muslim dunia. Untuk mengecilkan impor bahan baku baju muslim, jalan satu-satunya adalah membangun ekonomi syariah di Indonesia.

"Kita harus menjadi pemain di bidang fashion muslim dan mendorong milenial menjadi entrepreneur di berbagai bidang, baik ritel konvensional maupun startup digital," ucap Bambang.

Hal ini dinilai efektif karena saat Ini Indonesia telah mampu menjadi pemain dalam kategori pariwisata halal sehingga menjadi peluang di kategori lain untuk menjadi pemain utama di Industri global.

Berdasarkan data dari Global Muslim Travel Index 2019, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai destinasi halal dunia bersama dengan Malaysia, mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia.

Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya peningkatan wisatawan muslim dunia. Berdasarkan data Global Islamic Economy Report 2019, populasi muslim dunia akan terus meningkat hingga 70 persen pada tahun 2060.

Bila hal tersebut sudah bisa dijalankan sebut Bambang, ekonomi syariah Indonesia akan mampu meningkatkan perekonomian nasional dan sejalan dengan dengan era industri 4.0.

Baca juga: Membandingkan Untung Film Lokal dan "Impor," Siapa Menang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com