Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Menteri PUPR soal Pembangunan Tol yang Kerap "Dinyinyirin"

Kompas.com - 10/05/2019, 10:03 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan bebas hambatan atau tol gencar dilakukan dalam 5 tahun terakhir. Namun hal itu kerap jadi bahan nyinyir publik karena tol dianggap hanya untuk orang berduit.

Menanggapi hal itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan tol merupakan suatu prioritas.

"Namun prioritas bukan berarti yang jalan arteri ditinggalkan," ujarnya dalam acara Musrembangnas, Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Baca juga: Bisakah Tol Trans Jawa Jadi Titik Kebangkitan Bus AKAP?

Basuki memastikan, pemerintah juga terus membangun dan memperbaiki jalan-jalan nasional. Hal itu dilakukan karena pemerintah sadar bahwa jalan arteri merupakan jalan utama.

Sementara jalan tol, kata dia, bukanlah jalan utama melainkan jalan alternatif. Bahkan sebenarnya ucap dia, jalan tol yang dibangun ditujukan untuk logistik.

Selama ini sektor logistik nasional jauh tertinggal dari negara lain karena minimnya infrastuktur. Hal ini berakibat kepada tingginya biaya logistik dan merembet ke daya saing produk-produk asal Indonesia.

"Sekarang kita membangun itu untuk tingkatkan daya saing. Seperti yang kita sering diskusikan bukan antara yang besar yang kecil, tapi bersiang antara yang cepat dengan yang lambat. Itu persaingan kita sekarang ini," kata dia.

Baca juga: H-10, Kapasitas Tol Jakarta-Cikampek akan Dipulihkan

Basuki juga menyadari banyaknya kritik yang menyebut pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cimpek II justru memperparah kemacetan yang sudah ada.

Namun demikian, ia menegakan pembangunan itu dilakukan demi masyarakat pengguna alan tol Jakarta-Cikampek nantinya.

"Itu karena kita terlambat membangunnya (dulu). Kenaoa Jakarta-Cikampek macet? Saya waktu itu dikomplain ini macet. Kalau macet karena saya sedang membangun, maka saya pertanggung jawabkan itu. Tetapi kalau macet saya diem saja, saya lebih dosa," kata Basuki.

Baca juga: Jalan Tol Bakal Kian Seksi saat Mudik Lebaran 2019, Mengapa?

Kehadiran jalan tol membawa manfaat bagi masyarakat dan pelaku usaha. Pengusaha tak perlu memindahkan usahanya ke kota lain untuk lebih efisien karena barang bisa dikirim dengan cepat melalui jalan tol.

Para pengrajin Tulungagung kini bisa mengirimkan barangnya 2 atau 3 kali ke Surabaya berkat adanya jalan tol. Padahal sebelumya kata Basuki, hanya bisa dikirim sekali.

"Bahkan sekarang ada juga jasa antar makan Surabaya-Solo. Jadi hanya droping kuliner saja. Jadi sekarang mulai berubah karena ada jalan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com