Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diimbau Gunakan Fasilitas Angkutan Motor Gratis meski Tak Naik KA

Kompas.com - 25/05/2019, 10:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jendral Perkeretaapian Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengimbau masyarakat untuk menggunakan angkutan Motor Gratis (Motis) meski tidak mudik menggunakan kereta api.

"Memang Motis itu untuk pengguna kereta api tapi tidak harus naik kereta api. Masyarakat yang mudik naik moda apapun boleh menggunakan Motis ini. Yang penting mereka mudik, jangan sampai motornya diangkut ternyata mereka enggak mudik," kata Zulfikri di Jakarta, Jumat (24/5/2019).

Zulfikri mengatakan, Motis dipilih untuk melengkapi sarana transportasi kereta api karena stasiun kereta api lebih dekat dengan rumah warga, jika dibandingkan dengan moda transportasi lain seperti pesawat dan bus.

"Kereta api itu langsung ke sentra-sentra masyarakat. Lebih mudah mencapai tujuan akhir dengan kereta api. Tapi kalau mau naik moda lain dan menggunakan jasa motis silakan," kata Zulfikri.

Tahun ini, Kemenhub menyediakan angkutan Motis untuk 18.000 motor dengan rincian 9.000 arus mudik dan 9.000 arus balik. Motis pun disediakan untuk 3 rute, yaitu rute Selatan, rute Tengah, dan rute Utara.

Zulfikri berharap penggunaan angkutan motis bisa 100 persen dibanding tahun lalu yang hanya 85 persen.

"Yang belum sampai 100 persen itu rute Utara dari Jakarta sampai Surabaya. Kami pun akan push beberapa kapasitas yang rutenya jarang digunakan. Jadi siapapun yang belum menggunakan angkutan motis mari gunakan," ajak Zulfikri.

Zulfikri mengakui pihaknya memang terus mengimbau masyarakat untuk menggunakan angkutan motis dan memilih naik kendaraan umum untuk mencegah terjadi kecelakaan lalu lintas.

"Program Motis ini salah satu upaya kami untuk mengurangi arus lalu lintas dan mencegah kecelakaan yang 70 persen disebabkan oleh motor. Karena motor itu bukan untuk bepergian jauh," ucap Zulfikri.

"Enggak usaha bawa motor. Gunakan saja angkutan umum, motornya diangkut kami untuk digunakan di kampung halaman," pungkas Zulfikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com