Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Global Melambat, Kadin Minta Pemerintah Genjot Pertumbuhan Domestik

Kompas.com - 05/06/2019, 20:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,6 persen tahun ini. Angka tersebut menurun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 2,9 persen.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, perlambatan ekonomi global ini sudah diantisipasi. Karena itu menurutnya yang harus dilakukan adalah memperbaiki iklim ekonomi dari dalam negeri.

"Walaupun situasi di luar sangat tidak menentu, tentu saja dengan adanya perang dagang dengan adanya apa yang terjadi sekarang di luar, kita tetap memfokuskan di dalam negeri kita," ujar Shinta, Rabu (5/6/2019).

Baca juga: Peringkat RI Naik, BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Masih Kuat

Shinta memandang, berbagai pencapaian Indonesia seperti peningkatan peringkat daya saing Indonesia menjadi peringkat ke 32 dalam IMD World Competitiveness Yearbook (WCY) 2019 merupakan salah satu tanda positif bagi perekonomian Indonesia.

Meski angka ini masih berada di bawah beberapa negara di ASEAN, tetapi Shinta berpendapat kenaikan peringkat ini adalah hal yang luar biasa.

"Peningkatan daya saing kita ini yang harus terus kita jaga, tidak hanya skornya tapi juga implementasi di lapangan," tambahnya.

Baca juga: Ini 4 Jurus Pemerintah Antisipasi Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi

Lebih lanjut Shinta meminta supaya pemerintah memperbaiki berbagai hal untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Pemerintah diminta untuk melakukan deregulasi atau pengurangan regulasi, dan melakukan berbagai reformasi baik di sisi ketenagakerjaan, perpajakan hingga pembangunan infrastruktur. (Lidya Yuniartha)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ekonomi global melambat, Kadin minta pemerintah genjot pertumbuhan domestik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com