Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik di Gerbang Tol Jakarta-Cikampek Utama Lancar

Kompas.com - 07/06/2019, 16:25 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

CIKAMPEK, KOMPAS.com - Memasuki H+3 Lebaran,  warga yang mudik sudah mulai kembali ke Jakarta. 

Pantauan Kompas.com di gerbang Cikampek Utama, arus kendaran dari Karawang menuju Jakarta terlihat ramai lancar. Tidak ada kepadatan dan antrean kendaraan sama sekali.

Meskipun ramai lancar, sejumlah petugas dari PT Jasa Marga terlihat siaga mengatur lalu lintas (lalin) yang berada di depan gerbang tol maupun di belakang pintu gerbang tol. Mereka mengarahkan pengguna kendaraan untuk tertib.

Kendaraan yang melintas ke arah Jakarta terpantau didominasi oleh kendaraan pribadi berbagai jenis. Ada juga sejumlah modal transportasi berupa bus yang melayani pejalanan antarkota antarprovinsi (AKAP).

Hari ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dijadwalkan meninjau kondisi dan pengamanan arus mudik di ruas Cikampek Utama dan beberapa lokasi lainnya. Menhub ingin memastikan arus balik mudik tahun ini bisa aman dan lancar.

Diketshui, libur Lebaran kerap dimanfaatkan masyarakat untuk bersilaturahmi atau berwisata, sehingga menyebabkan kepadatan lalin di sejumlah ruas jalan. Seperti terjadi di wilayah Jabodetabek mengalami kemacetan di sejumlah ruas tol. 

Mencermati itu, Menhub meminta PT Jasa Marga sebagai operator jalan tol untuk segera berkoordinasi dengan Korlantas Polri mengambil langkah diskresi rekayasa lalu lintas. Ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang sempat terjadi pada H+2 Lebaran atau Kamis (6/6/2019).

“Antisipasinya sedikit terlambat. Saya sudah tugaskan PT Jasa Marga supaya diskresi itu cepat diambil,” kata Budi dalam keterangannya, Jumat (7/6/2019).

Menurut Menhub, ada beberapa bentuk rekayasa Lalin yang bisa diterapkan seperti contraflow hingga one way. Karena skema ini dinilai cukup ampuh untuk mengurai kemacetan atau kepadatan kendaraan.

“Begitu ada kemacetan lebih dari 3 kilometer itu langsung contraflow 1 jalur, jika masih macet lagi akan menggunakan 2 jalur contraflow, jika masih macet lagi maka akan diberlakukan satu arah (one way). Yang menuju Bogor terjadi demikian, saya pikir ini dinamika seperti pada saat H-7 juga seperti ini tapi dalam waktu 30 menit itu selesai,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com