Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Diminta Buka Akses Besar untuk Perusahaan AS, Buat Apa?

Kompas.com - 13/06/2019, 08:16 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - Amerika Serikat tengah membuka dialog untuk meminimalisir defisit perdagangan dengan India.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/5/2019) Sekretraris Negara Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan, pemerintah melakukan negosiasi agar perusahaan AS bisa mendapatkan pasar yang lebih besar di India.

Pernyataan Pompeo di Dewan Bisnis AS-India merujuk pada keputusan Presiden AS Donald Trump, yakni mengakhiri hak istimewa GSP atau generalized system of preferences (GSP) untuk India mulai 5 Juni 2019.

Baca juga: India dan China Akan Gantikan Posisi Sillicon Valley?

GSP merupakan kebijakan perdagangan suatu negara yang memberi pemotongan bea masuk impor terhadap produk ekspor negara penerima.

“Kami tetap terbuka untuk berdialog, dan kami berharap bahwa teman-teman kami di India akan menghilangkan hambatan perdagangan dan mempercayai daya saing (dari perusahaan mereka sendiri),” ujar Pompeo.

“Kami juga akan mendorong aliran data gratis lintas batas, tidak hanya untuk membantu perusahaan Amerika, tetapi untuk melindungi data dan memastikan privasi konsumen," lanjut dia.

Baca juga: 2018, Ekspor Minyak Kelapa Sawit RI ke India Turun 12 Persen

Pemerintah AS saat ini tengah melakukan evaluasi atas hak istimewa yang diberikan kepada beberapa negara untuk melakukan perdagangan dengan Negeri Paman Sam tersebut.

Dengan diberikannya GSP kepada suatu negara, termasuk India, negara tersebut bisa mengimpor barang dengan bebas bea masuk hingga 5,6 miliar dollar AS per tahun ke Negeri Paman Sam. 

Pencabutan GSP India oleh AS disebabkan pemerintah setempat merasa terganggu dengan pengetatan regulasi India yang telah merusak perusahaan-perusahaan besar AS dan cenderung mendukung entitas domestik.

Aturan yang telah ditetapkan tahun lalu tersebut mengenai e-commerce dan di masuk awal tahun ini telah merugikan Amazon.com Inc dan Walmart. Kedua perusahaam tersebut tahun lalu membeli peritel online India Flipkart dengan harga 16 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com