Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Global Kian Tak Pasti, CEO Harus Punya Sikap Ini

Kompas.com - 13/06/2019, 13:54 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi bisnis dan perekonomian bakal lebih menantang ke depan. Hal tersebut disepakati oleh berbagai pimpinan perusahaan/CEO di dunia.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh KPMG International dengan tajuk KPMG Global CEO Outlook disampaikan, sebanyak 67 persen dari 1.300 CEO yang menjadi responden survei tersebut menila ketangkasan (agilility) merupakan nilai penting untuk menjalankan sebuah bisnis.

CEO KPMG Sidharta Advisory Irwan Djaja mengatakan dengan kondisi perekonomian global yang saat ini dipenuhi berbagai macam tantangan mulai dari semakin meningkatnya proteksionisme bisnis di dunia, digitalisasi hingga pergeseran pola bisnis yang lebih peka terhadap kondisi lingkungan, seorang CEO harus bisa secara cepat merespon berbagai hal tersebut.

"Para CEO dunia mengatakan ketangkasan adalah mata uang baru dalam sebuah bisnis. Sebab, jika terlalu lambat dalam merespon sebuah fenomena global, sebuah perusahaan bisa terancam bangkrut," ujar Irwan ketika memberikan paparan kepada awak media di Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Baca juga: Ini 10 CEO dengan Pendapatan Tertinggi Versi Bloomberg

Seorang CEO dinilai tidak bisa begitu saja terus mengikuti budaya bisnis yang telah mereka bangun.

"CEO harus agile atau tidak bisa mengikuti apa yang telah mereka bangun selama ini. Mereka harus supportive terhadap budaya yang menilai kegagalan bukan merupakan masalah. Jangan sampai karena takut gagal terus nggak melakukan apa-apa," ujar Head of Clients and Market Partner KPMG Susanto dalam kesempatan yang sama.

Adapun 53 persen CEO dalam survei tersebut optimistis bisa mencapai pertumbuhan bisnis hingga 2 persen dalam tiga tahun, jumlah tersebut lebih rendah dari hasil survei yang dilakukan pada 2018 yaitu sebanyak 55 persen dari responden.

Baca juga: CEO Ini Ajarkan 3 Hal Penting Terkait Investasi ke Anak Remajanya

Sementara dari segi perekonomian global, sebanyak 62 persen CEO yang memiliki optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi global dalam 3 tahun ke depan, lebih rendah dari tahhun sebelumnya yang sebanyak 67 persen.

Kepercayaan diri para CEO ini pun diproyeksikan melalui rencana mereka untuk menambah tenaga kerja hingga 6 persen selama 3 tahun ke depan.

Walaupun demikian, sebanyak 94 persen CEO yakin akan prospek pertumbuhan bisnis mereka, hanya 62 persen yang memiliki keyakinan yang sama akan prospek kondisi perekonomian global ke depan.

Baca juga: CEO Apple: Anak-Anak Harus Belajar Ilmu Ini agar Sukses

Mereka diliputi kecemasan atas kondisi geopolitik dan ancaman dari digitalisasi. Oleh sebab itu, CEO-CEO di dunia semakin fokus untuk membangun ketahanan organisasi yang diperlukan untuk menguasai gangguan dan mempertahankan momentum pertumbuhan.

"Saat ini, CEO perlu mengubah model bisnsi mereka dan menjalin kemitraan strategis barum mempertimbangkan strategi merger and acquisition (M&A) alternatif dan meningkatkan keterampilan kerja mereka," tukas Susanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com